Wed 7-May-2025

Tafkaji: Permukiman Zionis Ancam Eksistensi Palestina

Rabu 29-Agustus-2018

Proyek permukiman zionis sudah berada di luar kendali danmengancam eksistensi Palestina di al-Quds dan Tepi Barat jika tidak dihentikansecepatnya tidak akan ada solusi dan perdamaian serta stabilitas di kawasan. Halini disampaikan pengamat permukiman pada Pusat Study Arab Khalil Tafkajikepada Pusat Informasi Palestina.

Tafkaji mengatakan Israel telah menyetujui proyek permukiman diTepi Barat dan al-Quds termasuk proyek 2020 perluasan permukiman danpembangunan permukiman baru.

Kita melihat serangan brutal permukiman di kota al-Quds proyek inididukung keputusan politik Israel dan legislative berbarengan dengan dukunganAmerika yang mengklaim al-Quds ibukota Israel dan lampu hijau daripemerintahan Donald Trump.

Tafkaji menjelaskan penerapan teknis undang-undang nasional yahudiyang baru-baru ini disetujui parlemen menegaskan bahwa al-Quds sebagai jantungdan kepala bagi bangsa yahudi serta ibukota bersatu yang disepakati semuapartai Israel. Terlihat dalam proyek pembangunan 58 ribu unit permukiman secaraintensif termasuk di Barat Daya al-Quds terutama di permukiman Ramot danRamot Syalomo di wilayah Shufat Bethanina dan Lafta.

Rencana proyek ini untuk mengubah geografi dan demografi disamping pembangunan infrastruktur berupa jalan terowongan dan jembatan untukmenghubungkan permukiman tersebut dan mengisolasi pedesaan Palestina danmencaplok wilayah mereka dan menghambat perkembangannya.

Sementara itu proyek perluasan permukiman Romat Syalomo telahdisetujui pada tahun 2014 silam kemudian dibekukan pasca pembangunan 1531 unitpermukiman pasca kedatangan pemerintah Trump yang mendukung dan membantuproyek permukiman di al-Quds.

Pembangunan proyek ini dimulai dengan 603 unit di sampingperluasan di kawasan bukit perancis untuk menghubungkan dengan permukimanterbesar Maalih Adumim di al-Quds Barat via terowongan di bagian bawahnya. Padasaat yang sama disetujui proyek pembangunan kereta untuk menghubungkan antarapermukiman bagian Utara dan Barat seperti Ramot dengan kawasan Selatan diGhilo.

Tafkaji mengatakan perluasan ini artinya penyempitan pedesaan dankomunitas Palestina dan membuat pedesaan tersebut terisolir dan tak bisaberkembang.

Menurut Tafkaji permukiman juga ditujukan untuk mengisolasial-Quds dari Tepi Barat dengan menghubungkan permukiman al-Quds dengan sejumlahpermukiman di Tepi Barat seperti Bet EIl Syaer Benyamin di Qalandia dankawasan Atrot lewat pembangunan 2000 unit dan mengubah jalur transportasidengan mengubah perlintasan militer Atrot &ndash Qalandia. Serta membangun jembatandan terowongan di kawasan Qalandia. Perubahan ini berdampak pada perkembangankawasan Tepi Barat dan al-Quds di masa mendatang.

Tafkaji yakin pemerintah Israel pimpinan Netanyahu pada tahun depanakan melepaskan semua ikatan dari pemerintahan Amerika terdahulu dan masyarakatinternasional pasca Trump masuk ke gedung putih.

Trump telah melempangkan jalan bagi pemerintah Netanyahu untukmengokohkan proyek permukiman dengan menganggap al-Quds sebagai ibukotaIsrael dan memperluas permukiman serta mencaplok tanah Palestina danmendukungnya di DK PBB dan forum internasional.

Infiltrasi permukiman ini telah dipelajari secara seksama olehpihak Israel mayoritas proyek yang tengah berjalan dibangun secara illegaltujuannya satu yaitu menghapus solusi dua negara dan mengokohkan kendaliIsrael di Tepi Barat.

Tafkaji memperkirakan anggaran besar disiapkan Israel untuk membukajalan baru dan kebutuhan infrastruktur permukiman baru lebih dari setengahmilyar USD. Tafkaji mengingatkan bahwa permukiman di Tepi Barat dan al-Quds takmendapat respon pihak internasional selama didukung pemerintahan Trump.(mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied