Anggota komite eksekutif PLO dan Fatah Azam Ahmad mengatakandelegasi Fatah menginformasikan kepada para pejabat di Mesir respon Fatah atasproposal Mesir terkait rekonsiliasi ditentukan dalam 24 jam ini.
Dalam keterangannya usai bertemu dengan pejabat intelijen MesirAhad (26/8) Ahmad menyatakan para pejabat Mesir peduli Palestina menegaskantak akan menerima wacana seputar pelabuhan dan bandara kecuali di Gaza danbukan di luar Palestina mereka juga menegaskan keharusan untuk mengoperasikanbandara Syahid Yasif Arafah.
Sebelumnya Musa Abu Marzuq anggota biro politik Hamas menegaskanketidak sahihan klaim masalah ini yang didengungkan Ahmad dan pimpinan Fatahlainnya.
Menurut Ahmad para pejabat Mesir menegaskan dalam pertemuan takmungkin menerima pergantian otoritas legal Palestina dalam mengelola kawasanotoritas hal itu sesuai aturan Palestina bersatu di Gaza dan Tepi Barat untukmemudahkan operasi bantuan di Gaza.
Disebutkan bahwa delegasi tengah menggelar pertemuan dengan parapejabat Mesir terkait rekonsiliasi Palestina dan gencatan senjata di Gazadengan pihak penjajah Israel.
Ahmad menyebutkan pihak Mesir memberikan informasi atas upayamereka selama dua pekan ini baik dengan Israel maupun pihak internasional danpertemuan faksi-faksi Palestina di Kairo jelang Idul Adha termasuk denganHamas Jihad Islami dan sejumlah faksi Palestina lainnya.
Juga dipaparkan pencapaikan draf gencatan senjata dan rekonsiliasi.Dan dalam beberapa jam kedepan Mesir akan menerima sejumlah faksi yang ikutdalam pertemuan lalu serta rencana yang telah disepakati.
Menurut Ahmad kesepakatan telah dicapai dengan Mesir untukmenyelesaikan draf rekonsiliasi terlebih dahulu sementara gencatan senjatamenjadi tugas kerja PLO dan bukan faksi-faksi lainnya.
Mengenai proposal Mesir Fatah akan meresponnya dalam 24 jamkedepan dan sikap Fatah sangat penting untuk menyukseskan rekonsiliasikemudian beralih ke masalah gencatan senjata dan proyek pengembangan danbantuan di Gaza.
Delegasi Fatah terdiri dari Ahmad Azam Ruhi Futuh dan HusainSyeikh. (mq/pip)