Pekan inianak-anak sekolah di Jalur Gaza mulai kembali ke sekolah setelah beberapa hari liburanIdul Adha berakhir. Yang berarti bahwa ini membuka lubang baru di hati para kepalakeluarga yang sebagian besar dari mereka tidak dapat mendapatkan kebutuhanmaka harian anak-anak mereka belum lagi ditambah penyediaan perlengkapansekolah.
Menurut para pengamatdan warga Jalur Gaza kepada Pusat Informasi Palestina biaya menyiapkansatu siswa sekolah dasar di Jalur Gaza dengan semua perlengkapan sekolahnyatidak kurang dari 150-200 shekel (60 dolar).
Meskipun pasartelah mengalami kelesuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim IdulAdha kali ini namun musim sekolah hampir wajib bagi orang tua untuk membelipakaian dan alat tulis untuk anak-anak mereka. Kepala rumah tangga di JalurGaza menanggung setidaknya 4-5 anak yang semuanya membutuhkan pakaian penuhsetiap tahun. Belum ditambah lagi dengan kebutuhan alat tulis dan lainnya.
Memperbaiki yanglama
Sangat sedikitkeluarga di Jalur Gaza di masa lalu menggunakan seragam sekolah lama untukanak-anak dan juga alat tulis untuk tahun tahun ajaran baru. Namun tahun ajarankali ini tampaknya berbeda sama sekali. Di mana kebanyakan keluarga dan kepalakeluarga yang ditemui koresponden “Pusat Informasi Palestina” menunjukkantekadnya untuk menggunakan kembali semua perlengkapan dan seragam lama untukanak-anak mereka Karena ketidakmampuannya untuk membeli yang baru.
Di pasar pojokdi pusat Kota Gaza Ummu Baraa seorang ibu dengan lima anak sedang menunggu tukalsoal sepatu untuk memperbaiki sepatu putra sulungnya agar bisa digunakansekolah saat tahun ajaran baru pekan ini.
Kepada korespondenPusat Informasi Palestina dia menegaskan “Dulu saya membelikananak-anak saya semuanya mulai dari pakaian seragam sepatu dan alat tulis dansemuanya baru saat tahun ajaran baru. Tetapi sekarang bagaimana bisa. Gaji suamisaya tidak cukup untuk memberi makan dan minum kami.”
Ummu Yunus ibutujuh anak yang berbagi pendapatnya dia mengungkapkan dengan nada sedih”Tidak ada listrik tidak ada air tidak ada gaji tidak ada kehidupanseperti orang-orang saya berdiri hanya bisa memandangi baju-baju sekolah?&rdquo
Warga Gaza inimenegaskan suaminya yang bekerja untuk Otoritas Palestina di Ramallahkembali ke anak-anaknya pada akhir bulan dengan hany amembawa tidak lebih dari 200shekel (50 dolar). Itu artinya mereka tidak bisa meski hanya untuk memenuhikebutuhan pohok rumah saja.&rdquo
Ummu Yunusseperti Ummu Barra dia berniat memperbaiki baju-baju seragam lama untukanak-anaknya dan hanya sebatas minimal berusaha menyediakan kebutuhan alattulis bagi anak-anaknya agar bisa menyelesaikan pendidikan mereka.
Sanksi OP dan blokadeIsrael
Sudah dua tahunberturut-turut Otoritas Palestina telah berpartisipasi dalam blokade yangdiberlakukan terhadap Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama lebih dari 12tahun. Sementara Otoritas Palestina terus mengancam untuk memberlakukantindakan hukuman lebih terhadap Jalur Gaza tanpa memperhatikan situasi ekonomi burukyang terjadi di Jalur Gaza.
Dalam konteksini para pengamat dan analis ekonomi menegaskan bahwa daya beli wargaPalestina di Jalur Gaza merosot ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.Mereka memperingatkan bahwa Jalur Gaza telah memasuki tahap keruntuhan ekonomisepenuhnya.
Pakar ekonomMaher Tiba menegaskan bahwa langkah-langkah hukuman yang dikenakan olehOtoritas Palestina pada Jalur Gaza telah menjadikan keluarga-keluarga di JalurGaza menjadi sangat miskin. Dampak dari tindakan ini juga menimpa pada pedagangdan pelaku bisnis kepentingan mereka terkena dampak akibat terhentinya gajidan pengetatan blokade.
Maher Tiba menjelaskan bahwa tingkat pengangguran diJalur Gaza mencapai 46%. Sementara tingkat pengangguran mencapai 216.000 orang.Ketika situasi berlanjut tingkat pengangguran diperkirakan akan meningkat padakuartal terakhir 2018 peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pakar ekonomi Palestinaini menegaskan bahwa kelompok yang paling terkena dampak adalah mereka yangmemiliki sejumlah anak di sekolah. Mereka mengeluh tidak sedikitnya orang yangmengulurkan tangan. Mereka sedang menunggu orang yang memberi mereka ulurantangan untuk berkontribusi menyediakan perlengkapan sekolah untuk anak-anakmereka. (was/pip)