Ketua Komite Rakyat Anti Blokade Jamal Khudarimengatakan 2000 rumah Palestina yang hancur akibat agresi Israel tahun 2014lalu ke Gaza hingga kini belum dibangun. Warga para penghuni rumah-rumahtersebut masih menggungsi di tempat-tempat penampungan padahal sudah empattahun berlalu mereka hidup sebagai pengungsi di negerinya sendiri.
Al-Khudari mengatakan dalam sebuah pernyataan pers yangdikeluarkan Ahad (26-8) menyebutkan pembangunan rumah-rumah ini membutuhkansekitar 150 juta dolar yang diperlukan dari para donor yang terlibat dalamkonferensi Kairo setelah berakhirnya agresi Zionis sebagai bentuk kewajiban moralkemanusiaan dan hukum dari mereka.
Al-Khudari meminta Mesir dan Norwegia sebagai sponsorkonferensi untuk mengerahkan lebih banyak lagi upaya untuk memenuhi kewajibanpara negara donor dan menekan Israel agar mengizinkan masuknya bahan bangunanmelalui perlintasan tanpa hambatan.
Dia mengisyaratkan kondisi saat ini sekitar 20.000penduduk terlunta-lunta menjadi pengungsi tinggal di rumah sewaan atau di jalananjika UNRWA tidak segera memenuhi kewajibannya untuk membayar sewa rumah merekadi bawah keadaan dan krisis yang beruntun.
Al-Khudari menekankan hambatan lain dalam rekonstruksiGaza adalah pembatasan Israel pada penyeberangan dan kurangnya akses ke bahanbangunan kecuali dalam serangkaian prosedur rumit yang merupakan penyebab utamaketerlambatan dalam rekonstruksi Gaza dan pendanaan yang lemah.
Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untukmenekan Israel agar membebaskan Gaza dari blokade bahan bangunan yang memungkinkanakses ke semua pasokan tanpa daftar yang terlarang. (asy/pip)
