Sebuah laporan mengungkap Jumat (24/8) aparat intelijen luarnegeri Israel (Mossad) saat ini memiliki pegawai sebanyak 7 ribu orang dengananggaran tahun ini mencapai 23 Milyar USD.
Surat kabar Israel &ldquoHa&rsquoaretz&rdquo dalam laporannya mengatakan &ldquoMossad&rdquomerupakan intelijen ke 2 terbesar setelah intelijen Amerika (CIA).
Sejak dipilihnya Yosy Cohen orang dekat PM Israel BenyaminNetanyahu sebagai kepala Mossad pada awal 2016 lalu aparat ini makinmeluaskan sayapnya.
Di bawah kepemimpian Cohen banyak perubahan yang dilakukannyaantara lainya mendapat kucuran anggaran tambahan menggunakan banyak metodebaru dan banyak berkolaborasi dalam sejumlah operasi.
Sementara mantan kepala Mossad sebelumnya Tamer Bardo sangatberhati-hati dan tidak banyak melakukan operasi gambling.
Mengutip agen Mossad surat kabar menyatakan Bardu menyetujuiminimalisir operasi dan cenderung khawatir akan terungkapnya agen sehinggajumlah anggotanya dibuat minimalis.
Sejumlah wacana mengemuka di luar wilayah Palestina tudinganterhadap Mossad dalam sejumlah operasi yang dilakukannya melakukan pembunuhandi sejumlah negara terakhir di Malaysia sebelumnya di Tunisia dan Suriahserta Iran.
Pembunuhan arsitek Fadhi al Batsy (Ilmuan Palestina) empat bulanlalu dalangnya mengarah ke Mossad yang dibunuh di ibukota Malaysia KualaLumpur pada 21 April menggunakan senjata api dari jarak dekat.
Juga pembunuhan terhadap ahli penerbangan Tunisia Muhammad alZawari anggota brigade Izzudin al-Qassam sayap militer Hamas pada 2016 laludan Mossad dituding sebagai dalangnya.
Berdasar laporan Haaretz anggaran Mossad tahun ini mencapai 23 MilyarUSD sementara tahun 2017 mencapai 21 Milyar USD tahun 2008 mencapai 13Milyar USD. Disebutkan bahwa pada tahun 2019 akan bertambah sampai 27 MilyarUSD. (mq/pip)
