Tue 6-May-2025

Puluhan Tapol Masih Mendekam Dalam Penjara di Hari Lebaran

Selasa 21-Agustus-2018

Idul Adha tahun ini menambah kepedihan bagi puluhankeluarga tawanan politik yang anggota keluarganya masih mendekam dalam penjara aparatkeamanan otoritas Palestina sebagai akibat pilihan politik mereka.

Keluarga YusufAl-Athrasy misalnya dari universitas Politeknik Palestina yang ditahan sejaksepekan kemarin oleh aparat intelijen OP bercerita tentang kepedihan yangmereka alami dari perlakuan aparat keamanan yang terus mengintimidasi merekadan keluarga.

Kaluarga Al-Athrasysejak hari pertama penangkapan Yusuf kami berupaya menghubunginya untuk bisabertemu di ruang tahanannya. Namun aparat intelijen menolaknya dengan alasankeamanan. Kami berharaf di hari berkah ini (idul Adha) kami dapat melihatinisiatif pembebasan terhadap keluarganya sebagai bagian dari remisi hariraya. Namun ternyata hal itu tidak terjadi tetapi kami masih terus berharapsebagaimana dilansir situs Kebebasan News.

Kelompok Islamdi Universitas Politeknik Palestina di kota Hebron menjelaskan aparat keamananOP terus meningkatkan eskalasi penangkapan dan perburuanya terhadap para kaderdan anggotanya dengan tujuan membatasi kegiatan mereka secara nasional maupundi tingkat asosiasi.

Sejumlah tawananyang baru bebas dari tahanan administratig aparat OP menuturkan tentang perlakuanbiadab dan penyiksaan secara sistematis terhadap para tawanan. Mereka tidakmendapat hak-hak minimal sebagai tahanan sebagaimana diatur dalam UU internasionalmaupun syariah Islam. Mereka tidak memperdulikan perasaan para ibu dan bapakyang ingin berkunjung kepada anak-anak mereka di dalam penjara walau hanyasebatas bicara.

Hingga saatini tak kurang dari 50 warga Palestina yang ditahan aparat keamanan Otoritas Palestinadengan latar belakang politis sebagian mereka bahkan telah mendekam sejakbeberapa tahun silam. Sebagian mereka melakukan aksi mogok makan dan sebagianyalagi dilarang dikunjungi pihak keluarga sekalipun di waktu lebaran idul adha.(asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied