Pasar-pasar dikota al-Quds atau Yerusalem yang diduduki penjajah Zionis menjelang hari raya IdulAdha mengalami pergerakan perdagangan yang lemah karena blokade yang diberlakukanoleh pendudukan penjajah Zionis Israel di kota suci tersebut.
Para pedagangdan pemilik toko mengeluh tentang lemahnya permintaan untuk membeli kebutuhan IdulAdha yang bertepatan dengan pembukaan sekolah-sekolah setelah Idul Adha yangmemiliki dampak sangat besar pada warga.
Situasi yangsulit
Ketua KomitePedagang al-Quds Hijazi Rasyq menggambarkan situasi perdagangan di al-Qudsbahwa kondisinya sangat sulit karena praktek-praktek yang dilakukan pendudukan penjajahZionis dan pemisahan al-Quds dari Tepi Barat.
Kepada korespondenPusat Informasi Palestina dia menegaskan bahwa Idul Adha tahun inibertepatan dengan pembukaan sekolah-sekolah setelah Idul Adha yang membebaniwarga dan menyebabkan ketidakmampuan mereka untuk membeli kebutuhan hari raya.
Rasyq menyerukanperlunya untuk mengulurkan tangan bantuan kepada para pedagang la-Qudssehingga mereka dapat tertahan dengan tokonya. Dia menyerukan warga untukberbelanja dari pasar-pasar al-Quds terutama karena harga di toko-toko al-Qudstergolong sedang.
Sementara ituseorang pedagang Amin al-Imam dari pasar Attarine mengatakan “Sayatelah berada di pasar selama bertahun-tahun. Belum pernah kami mengalami situasiyang buruk seperti hari-hari ini.” Dia menambahkan “Situasinya tidaktertahankan pasar-pasar kosong para pedagang sangat tidaj puas.&rdquo
Mendukung wargaal-Quds
Dia menekankanperlunya memberikan bantuan dan dukungan kepada para pedagang. Dia memintasemua warga untuk mencintai al-Quds dan masjid al-Aqsha dengan datang ke kotaal-Quds dan berbelanja dari sana. Dia menegaskan bahwa toko-toko di al-Qudssedang mengalami situasi yang berbahaya. Karena itu harus ada dukungan kepadapara pedagang al-Quds dan ini adalah spirit nasionalime.
Mundzir Halawaniseorang pedadang yang memiliki toko dekat pintu al-Amud mengatakan ada penurunanperdagangan. Dia menyakini bahwa tingkat penjualan kurang dari setengahnyadibandingkan dengan musim sebelumnya yang disebabkan oleh situasi ekonomi yangsulit.
Direktur Pusat al-Qudsuntuk Hak Sosial dan Ekonomi Ziad Hamouri mengatakan bahwa gerakan ekonomi dipasar-pasar al-Quds tidak seperti yang diharapkan. Hal ini mengingatkan apa yangterjadi pada Idul Fitri lalu di mana di dua hari terakhir terjadi pergerakanpenjualan.
Dia mengaitkankondisi sulit di pasar-pasar al-Quds ini akibat penutupan yang diberlakukanterhadap kota al-Quds dan memburuknya situasi ekonomi warga.
Dia mengatakanpara pedagang selalu menunggu Idul Adha penuh dengan kesebaran sampai merekabisa mengkompensasi kerugian yang mereka alami selama setahun.
Menjelang hariraya Idul Adha tersebar lapak di semua sudut dan sisi jalan-jalan al-Qudsterutama di jalan Sultan Sulaiman dan Salahuddin di tengah-tengah harapan adanyakebangkitan kembali gerakan perdagangan. (was/pip)