Israel menolakproposal yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untukmemperkuat perlindungan warga sipil Palestina di wilayah yang diduduki penjajahZionis setelah 170 warga sipil Palestina di Gaza meninggal akibaat tembakan pasukanpenjajah Zionis Israel sejak akhir Maret 2018 lalu.
“Satu-satunyaperlindungan yang dibutuhkan warga Palestina adalah dari pimpinan mereka”ungkap Danny Danone utusan Israel untuk PBB dalam sebuah pernyataan pada Jumatmalam.
Dalam proposalyang disebutkan dalam laporan yang disiapkan atas permintaan Majelis UmumPerserikatan Bangsa-Bangsa Guterres mempresentasikan empat opsi. Yaitu meningkatkanbantuan kemanusiaan kepada orang-orang Palestina mengirim pemantau HAM PBB mengirimpemantau non bersenjata dan menempatkan pasukan polisi atau pasukan militeryang dimandatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Danny Danone mengatakan “Semua yang akan diwujudkanproposal yang disebutkan dalam laporan tersebut adalah membantu orang-oerangPalestina untuk terusmelanjutkan penolakan negara Israel.&rdquo
Pembentukanpasukan perlindungan internasional ini membutuhkan resolusi yang dikeluarkan DewanKeamanan PBB. Namun Amerika Serikat menggunakan hak veto untuk menghalangi setiapdraf reolusi yang ditentang oleh Israel.
Laporan inidirilis Guterres yang dibagikan kepada anggota PBB sementara menyaksikanupaya penyelesaian publik kaku di bawah pendudukan menyangkal semuaperjanjian dan mengejar pemerintahan Amerika untuk mengajukan rencana barubertuliskan nama “kesepakatan abad” kebocoran menunjukkan bahwa itutermasuk Tafrita signifikan dalam hak-hak Palestina.
SekretarisJenderal menjelaskan proposal dalam laporan 14 halaman yang disiapkan ataspermintaan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah penindasan Israelpawai diulang kembali apa yang telah meninggalkan puluhan ribu martir danmelukai di Gaza sejak Maret / Maret lalu.
Sekjen PBBmenjelaskan proposalnya dalam sebuah laporan 14 halaman yang dibuat ataspermintaan Majlis Umum PBB setelah tindakan represif yang berulang dilakukanpasukan penjajah Zionis terhadap pawai kepulangan yang mengakibatkan puluhanwarga gugur dan ribuan lainnya terkuka di Gaza sejak Maret 2018 lalu. (was/pip)