Sun 11-May-2025

Tepi Barat Kompetisi Panik untuk Menyelesaikan Konflik

Kamis 16-Agustus-2018

Sama sekali tidakada kemiripan realita keadaan di Tepi Barat yang diduduki penjajah Zionis denganapa yang ada di Jalur Gaza. Bahkan tidak kemiripan dengan keadaan Tepi Baratselama bertahun-tahun beberapa dekade yang lalu.

Berbeda halnya dengandi Jalur Gaza di mana penjajah Zionis harus berhitung seirbu perhitungan untuksetiap langkah yang dilakukan di sana nampaknya Tepi Barat sudah menjadihalaman belakang penjajah Zionis. Sehingga bisa melakukan apa saja yang diinginkan tanpamemperhitungkan keberadaan Otoritas Palestina yang perannya hanya terbatas mengelolaurusan sipil dan terus melakukan koordinasi keamanan dengan penjajah Zionis.

Setiap harikendaraan-kendaraan militer penjajah Israel bebas melakukan apa saja di kota-kotaTepi Barat desa-desa dan kamp-kamp pengungsi baik melakukan penangkapan aktivisperlawanan penyitaan harta dan properti atau menghancurkan rumah-rumah dan fasilitaspertanian tanpa jera sedikitpun kecuali operasi-operasi yang seringnyadilakukan secara individu atau konfrontasi rakyat yang terjadi secara spontan.

Dalam kenyataanini para pemukim Yahudi menemukan ruang untuk melakukan serangan dan kejahatanmereka setiap hari terhadap warga Palestina tanah mereka dan tempat-tempatsuci dan propertinya. Dan yang bisa dilakukan oleh Otoritas Palestina terhadappara pemukim Yahudi adalah mengirim kembali pemukim Yahudi yang masuk ke wilayahOtoritas Palestina karena “salah” jalan.

Yahudisasi danpencaplokan

Di tengah-tengahhilangnya semua kekuatan yang dimiliki Otoritas Palestina dan dengan adanya lampuhijau dari Amerika serta kesibukan negara-negara di kawasan pada perselisihaninternal Israel terus melanjutkan kebijakan aneksasi dan pencaplokan TepiBarat ke dalam wilayahnya melalui serangkaian langkah-langkah yang dilakukandi lapangan.

Ini terlihat dari62% wilayah Tepi Barat yang diklasifikasikan sebagai daerah zona C (yangsecara administratif dan militer di bawah kontrol penjajah Zionis) sebagai banktarget proyek permukiman Yahudi yang setiap hari diumumkan tender untukpembangunan ribuan unit permukiman Yahudi.

Israel melapangkanpencaplokan dan aneksasi Tepi Barat melalui serangkaian undang-undang dankeputusan militer termasuk di antaranya Orde Militer yang dikeluarkan padabulan April 2018 lalu dan memberikan kewenangan yang luas kepada AdministrasiSipil Israel untuk menghancurkan atau menghilangkan bangunan-bangunan baruyang dibangun di daerah zona (C).

Di lapanganpembangunan permukiman Yahudi berjalan sesuai rencana yang sudah terkaji untukmembagi Tepi Barat ke dalam kantong-kantong kecil terisolasi yang dikelilingioleh permukiman-permukiman Yahudi di semua sisi.

Di al-Quds atauYerusalem kebijaksanaan Israel berlanjut dengan proyek pemukiman E1 yang apabilaproyek ini sudah selesai maka akan memisahkan bagian selatan Tepi Barat dari wilayahtengah dan selatannya.

Israel jugaterus membangun sabuk permukiman yang membentang di barat dari Kafr Qasim diwilayah-wilayah yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948 hingga ke SungaiYordan di timur untuk memisahkan wilayah utara Tepi Barat dari wilayah tengahdan selatannya.

Di antaranya yangdiungkap surat kabar Zionis Ha&rsquoaretz baru-baru ini. Yang mengungkapkan bahwaada rencana untuk memperluas permukiman Yahudi Amihai yang didirikan denganpaksa di tanah desa-desa di selatan Nablus hingga mencapai tiga kali luasnyasaat ini dengan tujuan untuk melegitimasi koloni-koloni permukiman liar Yahudidi daerah tersebut.

Mereka yang melakukanperjalanan di antara kota-kota di Tepi Barat tahu betul bagaimana kota-kota initelah berubah menjadi kantong-kantong terisolasi yang dikelilingi oleh permukiman-permukimanYahudi.

Konflik berlanjut

Israelbertindak seolah-olah telah menyelesaikan konflik di Tepi Barat danmemenangkannya dan orang-orang Palestina harus mengakui hal itu.

Namun GuruBesar Ilmu Politik Profesor Abdul Sattar Qasim menegaskan bahwa konflik dengan penjajahZionis belum dan tidak akan berakhir meskipun yang nampak adalah sebaliknya.

Kepada PusatInformasi Palestina dia mengatakan “Israel tidak memiliki kemampuanuntuk bertahan hidup tidak memiliki perangkat-perangkat untuk bertahan hidupdi wilayah ini.”

Qasim menjelaskanbahwa apa yang terjadi di Tepi Barat adalah proses yahudisasi yang sedangberlangsung secara totalitas untuk membuktikan keyahudian negara penjajahIsrael.

Dia mengingatkanbahwa pembangunan permukiman-permukiman Yahudi dan jalan-jalan permukiman semuanyaadalah langkah yang sebelumnya pernah diambil untuk melakukan yahudisasi Galilea(al-Jalil) Palestina pada tahun tujuh puluhan dan kini Israel berusahamengulang langkah tersebut di Tepi Barat untuk melakukan yahudisasi daerahtersebut.

Dr. Qasim menolakpendapat yang mengatakan bahwa Otoritas Palestina memainkan peran penontondalam menghadapi apa yang terjadi. Dia menegaskan bahwa Otoritas Palestina menyediakanbanyak layanan untuk memfasilitasi misi ini melalui banyak kebijakan disamping koordinasi keamanan yang terus dilakukan Otoritas Palestina dengan penjajahZionis yang memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemukim Yahudi danmendorong mereka untuk menetap di Tepi Barat.

Qasim mengakuibahwa Tepi Barat lemah dalam menghadapi perimbangan konflik membutuhkan waktubertahun-tahun untuk membangun kembali terutama karena Otoritas Palestina dengankebijakannya telah membuat obsesi nasional mundur dalam prioritas Palestinadan yang didahulukan adalah obsesi pribadi.

“Kamimembutuhkan bertahun-tahun untuk membangun ulang pendidikan nasional untuk menciptakankomitmen terhadap tanah air. Otoritas Palestina telah menyebabkan perpecahansosial yang besar dan setiap konfrontasi membutuhkan masyarakat yang kuat dankohesif” pungkasnya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied