Di tengah-tengahpemboikotan semua faksi berpengaruh dan sejumlah tokoh nasional karena menolakkebijakan menopoli sepihak dan hegemoni gerakan Fatah membuka pertemuan DewanPusat PLO di Ramallah Rabu (15/8/2018).
Ketua DewanNasional PLO Salim Zanun dalam pidato pembukaan pertemuan yang tidak kuorumtersebut mengatakan &ldquoSekarang waktunya menangguhkan pengakuan pada Israelsampai mereka mengakui negara Palestina.&rdquo Ini adalah sikap yang berulang kalidisampaikan dalam pertemuan Dewan Nasional PLO yang tidak kuorum beberapa bulanyang lalu dan kemudian hanya menjadi sekedar sikap media saja tanpapelaksanaan.
Dia menekankan pentingnyamematuhi pelaksanaan keputusan sebelumnya dari Dewan Nasional dan Dewan PusatPLO untuk melawan kebijakan Israel. Pada 4 Mei lalu pertemuan Dewan Nasionalyang digelar tanpa konsensus dan di ditengah-tengah boikot Hamas Jihad Islamdan Front Rakyat pada akhir pertemuan yang berlangsung empat hari menugaskan KomiteEksekutif PLO untuk mengkaji penangguhan pengakuan pada Israel dan penarikan diridari perjanjian ekonomi dengan mereka sampai mereka mengakui negara Palestinadi atas perbatasan 1967 pembatalan keputusan pencalplokan al-Quds Timur dan penghentianpembangunan permukiman Yahudi. Komite Eksekutif tidak komitmen dengan keputusanini.
Dalam kontekslain Zanun meminta Hamas untuk mengakhiri perpecahan dan memastikan pemerintahPalestina mampu melaksanakan fungsinya di Jalur Gaza. Seakan dia tidak tahu bahwapemerintah telah mengingkari komitmennya berdasarkan perjanjian rekonsiliasidan faktanya pemerintah memberlakukan hukuman kolektif terhadap dua juta wargaPalestina di Gaza.
Dewan Pusat PLOadalah badan permanen Dewan Nasional Palestina (badan legislatif tertinggiperwakilan rakyat Palestina) dari PLO yang mencakup faksi-faksi Palestinakecuali Hamas dan Jihad Islam.
Hamas JihadIslam Front Rakyat Front Demokratik dan Inisiatif Nasional (dua yang terakhirikut dalam Dewan Nasional PLO) memboikot pertemuan kemarin menolak kebijakanhegemoni Abbas dan gerakan Fatah.
Dalam pidatosingkat Mahmud Abbas kembali meminta untuk menguasai Jalur Gaza dan menuduhperlawanan sebagai milisi. Dia mengklaim bahwa Hamas tidak ingin rekonsiliasisebelum kemudian pertemuan berubah menjadi pertemuan tertutup tanpa liputimedia. (was/pip)