Petinggi GerakanPerlawanan Palestina Hamas Sami Abu Zuhri menegaskan bahwa masalah gencatan akandiputuskan di dalam pertemuan ini dalam konteks nasional. Dia menegaskanmenolak tawaran Fatah dalam hal ini.
Abu Zuhrimengatakan “Tawaran Fatah tidak bisa diterima. Mereka yang membanggakanhidup di bawah pendudukan penjajah dan melakukan kerja sama keamanan dengannyatidak memiliki hak untuk mengajukan tawaran atas pengorbanan Gaza.”
Sebelumnya jurubicara gerakan Fatah Osama Qawasimi menilai persetujuan “Hamas”pada gencatan senjata dengan penjajah Zionis &ndash bila itu terjadi &ndashadalah “kudetalain terhadap rakyat dan tanah air dan hadiah gratis untuk Israel.”
Osama Qawasimi mengatakan”Persatuan nasional dan pelaksanaan perjanjian yang kami kami rumuskan berhari-hariadalah lebih utama untuk dilaksanakan bukan gencatan senjata dengan Israel dengankompensasi bantuan kemanusiaan.”
Dia mengklaim&ldquoInstrumen gencatan senjata dengan Israel merupakan pengkhianatan untuk kepentinganpartisan yang sempit&rdquo seraya mengabaikan fakta bahwa gerakan Fatah danOtoritas Palestina yang mewakilinya mengakui entitas Zionis dan melakukankerjasama keamanan dengannya untuk memburu perlawanan dalam konteks “KoordinasiKeamanan Sakral”.
Sikap Fatah inimenyusul upaya Mesir dan PBB untuk mengkristalkan solusi yang akan meringankankrisis kemanusiaan yang mencekik di Jalur Gaza dan pelaksanaan proyek-proyekbantuan mencakup upaya menjauhkan Jalur Gaza dari perang keempat denganmeneguhkan gencatan senjata antara faksi-faksi perlawanan dan”Israel” yang diumumkan sejak penghentian agresi 2014 atau diadakan gencatansenjata antar kedua belah pihak. (was/pip)