Hari-hari iniJalur Gaza mengalami eskalasi parah terkait krisis listrik di mana waktupemutusan mencapai 20 jam dan listrik hanya menyala 4 jam saja.
Menurutperusahaan listrik di Jalur Gaza satu-satunya generator yang bekerja di stasiunpembangkit listrik berhenti bekerja sebagai akibat kehabisan bahan bakar. Sementaraini Jalur Gaza bergantung pada jalur Israel yang hanya cukup untuk memberikanaliran listrik untuk 4 jam saja.
Pada puncakmusim panas Jalur Gaza membutuhkan sekitar 600 megawatt dimana 120 MW-nyadipenuhi dari kapasitas jalur Israel.
Sementara itumenurut koreponden Pusat Informasi Palestina di Jalur Gaza krisislistrik yang memburuk di Jalur Gaza mempengaruhi fungsi kehidupan yang normaldi Jalur Gaza yang diblokade di tengah-tengah kondisi Palestina yang sedangterkena paparan parah gelombang panas dan suhu yang tinggi.
Menurut korespondenPusat Informasi Palestina warga pergi ke laut akibat panasnya suhu karenalistrik padam di tenga-tengah situasi hidup sulit yang dialami warga.
Sejak 112tahun penduduk Jalur Gaza mengalami krisis yang meningkat karena kurangnyalistrik dibandingkan kebutuhan warga. Sementara itu pembangkit listrik berhentibekerja karena tidak ada bahan bakar. Ditambah gangguan yang terjadi pada jalurMesir untuk waktu yang lama. Sedang Otoritas Palestina menolak pelaksanaanproyek untuk menyelesaikan krisis ini meskipun ada kesiapan sejumlahproyek-proyek ini. (was/pip)
