Stasiun pembangkit listrik satu-satunya yang ada di Gaza kemarinberhenti beroperasi. Akibatnya Gaza menjadi kelam. Dan sudah beberapa tahun berlalulistrik di Gaza hanya beroperasi beberapa jam saja setiap harinya.
Koran Shafa yang melansir pernyataan disrektur hubunganumum (PR) Perusahaan Listrik Gaza Muhammad Tsabit menegaskan pembangkitlistrik di Gaza sudah berhenti beroperasi sejak sore ini. Kami sudah takmenerima lagi kiriman bahan bakar untuk pembangkit ini.
Otoritas Palestinamenghentikan kiriman BBM untuk listrik Gaza namun tak memberitahukanpenyebabnya. Berhentinya listrik Gaza bersamaan dengan langkanya obat-obatandan makanan di Gaza sejak sepekan terakhir. Ia menegaska krisis kali inimerupakan yang terparah yang dialami perusahaan listrik Gaza.
Tsabitmengatakan jadwal pemutusan distribusi listrik ke warga adalah empat jam dalamsehari. Namun dengan kondisi ini bisa mencapai 16 jam.  Sejak beberapa tahun lalu Gaza mengalamikrisis bahan bakar dan berimbas pada terhentinya aliran listrik. Padahal kebutuhanlistrik Gaza mencapai 500 megawatt.
PemerintahanOtoritas Palestina di Tepi Barat sengaja menghambat setiap solusi untukmengatasi krisis listrik Gaza selain menerapkan pajak yang sangat besar bagibahan bakar khusus seperti BBM ini. (asy/pip)
