Tue 6-May-2025

Deal of Century Upaya Menghancurkan Isu Utama Palestina

Selasa 24-Juli-2018

Sebuahkesepakatan bernama “Deal of Century&rdquo yang yang disiapkan oleh PresidenAmerika Donald Trump untuk mengakhiri masalah konflik Palestina-Israel tidaklama lagi keluar untuk segera dilaksanakan setelah mendapat persetujuanregional di tengah-tengah kekhatiran kemungkinan penerapannya mendapatkan penolakanrakyat Palestina terhadapnya. Karena kesepakatan terebut tidak memenuhi hak-hakPalestina.

Fase formasi

Meskipunistilah “deal of century” ini baru namun isi dan subtansi rencanaTrump tersebut tidak semuanya baru. Sebagian dari kesepaktan ini telahdibicarakan pada tahun 2006 dalam apa yang disebut kesepamahaman Olmert-Abbasyang kala itu disebut sebagai rancangan perjanjian yang menunggu hasil pemilu”Israel” yang terjadi tidak sesuai yang diinginkan kapal Olmert.

Pada tahun2010 mantan penasihat keamanan nasional Giora Eiland menulis proposal untuksatu solusi menyelesaikan masalah Palestina: pertama sebuah federasiYordania-Palestina. Yakni dengan mendirikan kembali negara Yordania di tiga wilayah:Tepi Timur Sungai Yordan Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Dan kedua pertukaranwilayah. Hal ini didasarkan atas dasar bahwa Mesir menyerahkan 720 kilometerpersegi wilayah Sinai untuk kepentingan negara Palestina di masa depan ditambahtanah yang membentang dari Rafah ke perbatasan kota Arish panjangnya 24kilometer dan lebarnya tiga puluh kilometer.

Sementaraproposal Giora Eiland belum diterjemahkan ke sebuah rencana resmi yangdiumumkan maka pada 19 Februari 2017 surat kabar Zionis Haaretzmelaporkan bahwa pertemuan rahasia telah diadakan di Aqaba (Yordania) selamapemerintahan Obama tepatnya pada 21 Februari 2016 yang dihadiri oleh PerdanaMenteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu Menteri Luar Negeri Amerika JohnKerry Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah IImembahas gagasan “baru” untuk solusi akhir dan mengusulkan rencanauntuk memberikan tanah Sinai kepada Palestina.

Rabu-rambukesepakatan

Dalamlaporannya tentang 12 item Saeb Erekat penanggung jawab masalah negosiasi diOtoritas Palestina menguraikan rencana Amerika yang paling menonjol adalahsebagai berikut:

&bull Pengakuan al-Qudsatau Yerusalem sebagai ibu kota entitas Zionis Israel dan pemindahan kedutaannyake sana.

&bull Pemerintah PresidenTrump mengusulkan ibu kota negara Palestina di pinggiran al-Quds Yerusalem (diluar kerangka 6 kilometer) dari perbatasan wilayah tahun 1967.

&bull Dalam dua ataumaksimum tiga bulan diumumkan persetujuan pemerintah Presiden Trump ataspenggabungan koloni-koloni permukiman Yahudi. Dan ini asalah masalah yang masihdalam pembahasan Amerika-Zionis. PM Zionis Benjamin Netanyahu mengusulkanpenggabungan 15% sementara Trump mengusulkan 10%.

&bull Mengumumkan tentang”konsep keamanan bersama Israel dan negara Palestina dan konsep ini meliputiempat poin yaitu bahwa negara Palestina adalah “negara demiliterisasi (yangdilucuti senjatanya) dengan polisi yang kuat&rdquo kedua menciptakan kerjasamakeamanan bilateral regional dan internasional mungkin termasuk partisipasiYordania Mesir dan Washington. Ketiga pintu akan terbuka untuk negara-negara lain dengan&ldquoadanya pasukan Israel di sepanjang Sungai Yordan dan Pegunungan Tengahsehingga dapat melindungi kedua negara.” Dan terakhir “Entitas Zionistetap pada kewenangan keamanan maksimum di tangannya untuk keadaan-keadaandarurat.

&bull Penarikanpasukan Israel dan pemindahan posisi mereka secara bertahap ke luar zona A danB di Tepi Barat dengan penambahan lahan baru dari zona C sesuai dengankinerja Otoritas Palestina (tanpa penentuan jadwal waktu) dan negara Palestinabekerja di perbatasan ini.

Area zona A meliputisekitar 18 persen dari luas wilayah Tepi Barat yang secara administratif dan keamanandi bawah kendali Otoritas Palestina. Area zona B meliputi 21 persen dari luaswilayah Tepi Barat yang secara administratif di bawah kendali OtoritasPalestina namun secara keamanan Palestina di bawah kendali penjajah Zionis.Sedang area zona C meliputi sekitar 61 persen dari luas wilayah Tepi Baratyang secara administratif dan keamanan di bawah kendali penjajah Zionis. Dengankata lain wilayah negara Palestina adalah wilayah Jalur Gaza yang diperluasdan 39 persen dari luas Tepi Barat.

&bull Pengakuannegara-negara di dunia kepada negara Israel sebagai “tanah air nasionalbagi orang-orang Yahudi dan negara Palestina sebagai tanah air nasional bagirakyat Palestina.”

&bull Israelmenjamin kebebasan beribadah di tempat-tempat suci untuk semua orang dengantetap mempertahankan status yang ada sekarang.

&bull”Israel” harus mengalokasikan sebagian pelabuhan Ashdod dan Haifa sertabandara Elad untuk digunakan Palestina dengan ketentuan bahwa kewenangan keamananada di tangan negara Israel.

&bull Menciptakankoridor aman antara Tepi Barat dan Jalur Gaza di bawah kedaulatan penjajahZionis Israel.

&bull “Perairanregional udara dan gelombang elektromagnetik” harus berada di bawahkendali Zionis Israel tanpa mengurangi kebutuhan negara Palestina.

&bull Menciptakan “solusiyang adil” untuk masalah pengungsi Palestina melalui negara Palestina.

Prinsip-prinsipumum kesepakatan

Setiap rencanamasa depan apa pun isinya tidak akan melebihi plafon “Israel” dansepenuhnya akan selaras dan konsisten dengan visi Zionis yang tentu saja itu adalahvisi ultra kanan Zionis yang hanya meyakini tanah “Israel berdasarkantaurat” dan memperlakukan orang-orang Palesstina hanya sebatas sebagai pendudukdi atas sebagain wilayah yang disengketakan. Namun secara global bahwa setiaprencana akan didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

– Akhir dariapa yang disebut dengan “solusi dua negara” dan kemustahilan untukkembali ke garis batas wilayah tahun 1967 sebagai perbatasan entitas Palestinadi masa depan.

– Al-Quds atau Yerusalemtidak termasuk dalam solusi apapun dengan rekayasa ulang demografis untuk mewujudkanmayoritas Yahudi sebesar 88% di al-Quds bagian timur dan barat yang diduduki Israel.

– Memukimkanpengungsi Palestina dan pemberian kompensasi di tempat tinggal mereka dengan memberikanhak kembali bagi mereka dengan jumlah terbatas ke entitas Palestina di Gaza.

– Membangunentitas Palestina kurang dari sebuah negara dengan beberapa jenis hubunganantara Yordania dan Tepi Barat dan Gaza dengan Mesir dengan pengaturankeamanan.

– Memperlakukandua entitas terpisah di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan kemungkinanmemperluas Jalur Gaza ke arah utara Sinai atau ke arah laut atau keduanya dalamkonteks pertukaran tanah regional.

Solusi geografisuntuk memuluskan kesepakatan

Kesepakatanyang direncanakan ini berkaitan dengan fakta-fakta dari fait accompli (faktayang dipaksakan harus diterima) khususnya berkaitan dengan realitas pemukimandi Tepi Barat kantong-kantong perumahan Palestina yang terputus dan tidaksaling tersambung di sepanjang wilayah geografis Tepi Barat kesenjanganpolitik dan geografis antara Tepi Barat dan Gaza pos-pos pemeriksaan keamananZionis di Tepi Barat dengan tuntutan untuk menguasai Lembah Yordan dan wilayah-wilayahstrategis di Tepi Barat dengan entitas Palestina yang dilucuti senjatanya halitu dilakukan melalui solusi geografis yang dapat diringkas sebagai berikut:

– ProyekJenderal Giora Eiland yang menuntut pencaplokak tiga kali lipat wilayah JalurGaza dari Sinai serta pembangunan pelabuhan dan bandara internasional.Sebagai gantinya Mesir diberi 600 kilometer gurun Negev di wilayah selatan”Israel”.

– RencanaAvigdor Lieberman menteri militer Israel: mencakup pencaplokan blok-blok permukiman”Israel” di Tepi Barat sebagai bantinya adalah penggabungan tanahyang dihuni oleh orang Arab yang berada di bawah kontrol “Israel” ke dalamnegara Palestina masa depan.

– RencanaNaftali Bennett (menteri dalam pemerintahan Netanyahu dan anggota dewan menterikecil) yang dia usulkan pada 2016. Dia berbicara tentang pencaplokan Area C diTepi Barat sesuai dengan perjanjian Oslo yang luasnya sekitar 61% dari TepiBarat ke dalam wilayah Israel dan juga berbicara tentang pembangunan jaringanperhubungan di Tepi Barat mencakup jalan terowongan dan kemungkinan jembatan.

– RencanaIsrael Katz (menteri perhubungan di pemerintah Netanyahu) berkaitan dengan JalurGaza. Yang meliputi pembangunan sebuah pulau buatan di Laut Gaza sejauh 45kilometer di lepas pantai melalui jembatan yang dikendalikan dan pulai inimeliputi pelabuhan fasilitas pembangkit listrik dan kemungkinan juga bandara.

Sikap BerbagaiPihak terhadap Deal of Century

OtoritasPalestina:

Meskipun OtoritasPalestina secara terbuka menolak kesepakatan itu namun ada timbul keraguanpada hakikat sikapmya. Dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald TrumpPresiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas telah menyambut baik perannya untukmewujudkan deal of century.

Otoritas Palestinamulai mengambil sikap penolakan secara terbuka setelah Trump mendeklarasikanal-Quds atau Yerusalem sebagai ibukota negara penjajah Zionis Israel dan memindahkanKedutaan Besar AS ke sana. Sementara banyak media melaporkan pertemuan rahasiayang diadakan khusus antara intelijen AS dan Majid Faraj yang dihadiripihak-pihak regional.

Beberapa analisjuga berpendapat bahwa hukuman kolektif yang dikenakan oleh Otoritas Palestina terhadapJalur Gaza dan tindakannya menghambat proses rekonsiliasi adalah untukmendorong secara langsung atau tidak langsung terhadap pelaksanaan kesepakatan inidi lapangan.

Gerakan Hamas:

Secara tegasdan keras gerakan Hamas menyatakan penolakannya terhadap kesepakatan ini.Hamas bersumpah melawan kesepakatan ini dan tidak membiarkan lolos denganharga berapa pun. Melalui lisan kepala biro politiknya Ismail Haniyah gerakanHamas berjanji mennggagalkan kesepakatan ini.

Entitas penjajahIsrael:

Langkah-langkahdan tindakan yang dilakukan penjajah Israel di wilayah Palestina yang didudukimembuktikan keinginannya untuk menyelesaikan kesepakatan ini dengan caramengukuhkan kebijakan fait accompli melalui kebijakan terus melanjutkanpembangunan permukiman Yahudi dan persetujuan parlemen Knesset”Israel” pada beberapa undang-undang rasis termasuk pada rancanganundang-undang “Yerusalem Bersatu” yang implikasinya menjadikan Yerusalemsebagai &ldquoibukota abadi bagi orang Yahudi&rdquo menurut klaim mereka.

Pihak-pihakregional

Sebagian besarnegara-negara Arab secara resmi menyatakan penolakan mereka terhadap kebijakanyang melanggar hak-hak rakyat Palestina. Namun media-media internasionalmengungkapkan beberapa persetujuan negara-negara ini terhadap visi Amerika danmereka menggunakan pengaruh keuangannya untuk memuluskannya. Masalahnya adalahberkaitan dengan bagaimana mengeluarkan persetujuan ini kepada opini publik.

Pengungsianbesar-besaran terhadap puluhan ribu orang di Sinai telah menimbulkan kekhawatiranmendasar untuk memuluskan beberapa sisi kesepakatan ini di tengah-tengahpenegasan resmi yang terbuka dan dalam pertemuan-pertemuan dengan faksi-faksi untukmenolak melepaskan sejengkalpun dari tanah Mesir.

Bahaya KesepakatanIni pada Isu Palestina

Proyek baru inibertujuan untuk mencabik-cabik persoalan dan isu Palestina menjadi bagian-bagiankecil. Proses mencabik-cabik isu Palestina menurut kesepakatan ini melalui tahap-tahapberikut:

– Menetralisir Arabdari isu Palestina dan mengubah isu Palestina ini ini dari isu Arab yang sakralmenjadi penyebab yang dituduh dalam semua bencana dan malapetaka yang menimpa Arab.Sehingga Palestina menjadi pihak yang diburu dan dibenci.

– Tahap kedua danini tidak kalah berbahaya daripada episode sebelumnya karena yang menjaditarget adalah menghancurkan sulaman kelompok Palestina. sehingga banyak pihaktelah meninggalkan agenda utama tradisi nasional berkelompok terutamakomitmennya pada kepalestinaannya pada masyarakat dan persoalannya. Beberapaorganisasi berubah menjadi (perusahaan-perusahaan partisan) kontributor dan agen-agenpartisan yang pada hakikanya menginduk kepada para pemilikperusahaan-perusahaan non-Palestina. Orang-orang Palestina terseret dalamperselisihan Arab menjadi bagian dari pihak yang berseteru dalam perselisihan tersebutdan menjadi sekutu dalam konflik-konflik agama. Globalisasi partisan Palestina inibisa melemahkan persatuan Palestina yang mengarah ke fase paling berbahayadalam sejarah Palestina dalam pertikaian dan perpecahan.

– Tahap ketiga adalahmenghanacurkan inti dari isu Palestina. Yaitu pembebasan hak kembali bagipengungsi dan al-Quds. Mengganti pilar-pilar perjuangan ini dengan isu-isuparsial terutama: soa isu pagawai pemukiman dan pembentukan kementerian isulistrik anggaran air. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied