Anggota biro politik Hamas Khalil al Hayyah menegaskan tentaraIsrael yang ditawan di Gaza tak akan melihat cahaya hingga ada bayaran sepertitentara Israel Ghilad Shalit yang bebas dalam pertukaran tawanan tahun 2011.
Dalam khutbah Jumat dan takziah syahid Abdul Karim Ridhwan yanggugur akibat gempuran Israel kemarin di Rafah Timur Hayyah mengatakan &ldquoHadarGholdan dan Shaul Aron berada di tangan al-Qassam mereka tak akan bebas tanpaada harga seperti pembebasan Shalit.&rdquo
Hayyah menegaskan musuh yang takut terhadap balon danlayang-layang api sejatinya lebih lemah dari sarang laba-laba meski merekamemiliki kekuatan hakikatnya sangat lemah karena mereka menghadapi bangsayang sabar dan yakin kepada hak miliknya.
Ancaman Israel memperketat blockade hanya akan menambah keimanandan keyakinan Hamas terhadap jalan perjuangannya ungkap Hayyah.
Hayyah menyeru segenap bangsa Arab dan umat Islam untuk mendukungperjuangan bangsa Palestina dan mengisolasi penjajah dengan tidak melakukanhubungan dengannya. Ditegaskan bahwa perlawanan akan tetap menjadi sarana legaldan pawai kepulangan akan terus berlanjut sampai meraih tujuan yang pertamapencabutan blockade Gaza secara permanent.
Menurut Hayyah bangsa Palestina dan pejuang perlawanannya mampumemanage pertempuran melawan Israel kami tak takut terhadap ancaman. Perlawananmerupakan hak kami sampai penjajah hengkang dari Palestina.
Dijelaskan Hayyah Hamas tak akan mengijinkan Israel menumpahkandarah Palestina dan blockade Gaza tak akan dibayar dengan harga politik.
Dalam konteks lainnya Hamas menginformasikan secara resmi kepadaMesir terkait persetujuannya untuk melakukan rekonsiliasi atas dasarkontribusi mengakhiri kezaliman dan sanksi Gaza serta menyeru pihak Fatah agarserius mengakhiri perpecahan dan menyempurnakan rekonsiliasi tanpa syaratmaupun tawar-menawar.
Hayyah mengingatkan agar rekonsiliasi tidak tunduk pada kehendakinternasional sebagai syarat pencabutan blockade Gaza. (mq/pip)
