Juru bicara Hamas Fauzi Barhum menegaskan delegasi pimpinan Hamastiba di Kairo atas undangan pihak Mesir.
Dalam keterangan pers Barhum mengatakan delegasi dipimpin wakilbiro politik Hamas syekh Sholeh Aruri dengan anggota Musa Abu Marzuq KhalilHayyah Husam Badran Izzat Rashiq dan Ruhi Musytaha.
Barhum menjelaskan delegasi Hamas bertolak ke Kairo untuk membahashubungan bilateral dan perkembangan terkini di pentas Palestina dan dunia Arab.
Biro politik Hamas dalam keterangannya menegaskan keingginanmerealisir rekonsiliasi dan persatuan nasional Palestina atas dasar kontribusidalam perlawanan dan keputusan. Ditegaskan bahwa kondisi terbaik untukmerealisir rekonsiliasi adalah dengan mencabut sanksi zalim terhadap Gazasesegera mungkin dan mengembalikan organisasi pembebasan (PLO) lewat dewannasional bersatu sesuai kesepakatan di Beirut tahun 2017 lalu dan menerapkansemua kesepakatan Kairo tahun 2011 lalu tanpa kecuali.
Otoritas Palestina menerapkan sanksi ketat terhadap Gaza mencakuppemangkasan gaji pegawai otoritas pengurangan pasokan listrik penguranganperlengkapan medis dan obat-obatan serta pensiun dini ribuan pegawai.
Sanksi diberlakukan bersamaan dengan blockade zalim terhadap Gazaoleh pihak Israel sejak tahun 2007 silam yang melumpuhkan sector ekonomi dan industrydan memicu krisis ekonomi parah.
Hampir sepekan lalu Mesir menyampaikan undangan kepada Fatah danHamas untuk mengunjungi Kairo guna memulai kembali dialog rekonsiliasi danmengakhiri perpecahan Palestina yang berlangsung sejak Juni 2007 lalu.
Kunjungan delegasi Hamas ke Kairo di tengah kesiapan Kairo menjadisponsor bagi rekonsiliasi Palestina antara gerakan Fatah dan Hamas.
Rekonsiliasi yang disepakati antara Fatah dan Hamas telahditandatangani pada 12 Oktober 2017 lalu namun terhambat di lapangandisebabkan perbedaan dalam beberapa persoalan termasuk pengokohanpemerintahan dan pengakuan terhadap para pegawai yang ditunjuk Hamas saatmemerintah di Gaza. (mq/pip)
