Perdana Menteri Israel BenjaminNetanyahu pada hari Selasa (3/7/2018) kembali mengizinkan anggota parlemen &ldquoKnesset&rdquomenyerbu Masjid Al-Aqsha setelah dilarang selama dua setengah tahun.
Saluran TV2 Zionis menyebutkanNetanyahu mengirim surat kepada Ketua “Knesset” Paul Edelstein yangmemberi tahu dia untuk mengizinkan para anggota menyerbu Masjid Al-Aqsha setiaptiga bulan sekali.
TV Zionis tersebut menyatakan bahwaNetanyahu mengambil rekomendasi dari Menteri Keamanan Dalam Negeri Gilad AradKomisaris Jenderal Polisi Roni Sheikh Kepala Polisi di Yerusalem YoramHalevy yang merekomendasikan kemungkinan membiarkan penyerbuan al-Aqsha secaraterbatas.
Pada 8 Oktober 2015 Netanyahu melaranganggota Knesset menyerbu Masjid Al-Aqsha sebagai upaya untuk mencegah meluasnyakonfrontasi yang terjadi di Tepi Barat dan al-Quds akibat penyerbuanberulang-ulang yang dilakukan para pemukim ke Masjid Al-Aqsha.
Disebutkan bahwa Masjid Al-Aqshamenjadi sasaran serangan sistematis dan upaya yahudisasi terus-menerus. Sementaraotoritas penjajah Israel meningkatkan tindakan mereka terhadap jamaah dan wargayang bersiaga di dalam masjid serta melarang total sejumlah dari merekamemasuki masjid al-Aqsha. Otoritas penjajah Zionis juga memukuli mendeportasidan menangkap mereka selain mengancam sebagian dari mereka dengan caramencabut izin tinggal mereka terus apabila terus mempertahankan masjid al-Aqshadan menghadang penyerbuan yang dilakukan kaum ekstrimis Yahudi. (was/pip)