KoranHaaretz yang berbahasa Ibrani mengatakan pemerintahan sipil Israel sedang melakukankajian untuk desa Khan Ahmar sebelah timur Al-Quds dalam rangka persiapanmenuju penggusuran wilayah tersebut dari kaum Arab pinggirian setelaha adapersetujuan dari pengadilan tinggi Israel untuk digusur.
Sementaraitu penduduk Desa Khan Ahmar mengungkapkan kekhawatiran mereka bila manapemerintah Zionis jadi melakukan rencananya menghancurkan desa mereka di waktumalam saat mereka tertidur.
Dalam kaitanini Yayasan Betsalem Yahudi mengingatkan pemerintah Zionis atas konsekwensiyang akan diterimanya jika jadi melakukan kejahatan perang terhadap warga yangtinggal di Khan Ahmar.
Dalam keteranganyayayasan ini mengatakan aparat dari kepolisian Israel serta perwakilan aparat pemerintahsipil Israel telah tiba di lokasi setelah ada pengumuman dari pihak pemerintahuntuk menggusur wilayah tersebut dan mengusir penduduknya.
Tentara Zionissibuk memindahkan penduduk untuk mempersiapkan penggusurannya. Sebagian warga mengatakanpihaknya telah diberitahu kepolisian bahwa mereka akan mengosongkan wilayah tersebutsecara paksa. Makanya sebaiknya mereka meninggalkan tempat tersebut secara sukarela. Namun begitu kepolisian tak mau menyebutkan kapan eksekusinya.
Sebelumnyapengadilan tinggi Israel pada Mei kemarin sudah memutuskan untuk menggusurwilayah Khan Ahmar secara total termasuk sebuah sekolah yang dibangun denganmenggunakan ban-ban bekas. Sekolah tersebut menampung 170 siswa yang datang kesana dari lima komunitas Arab Baduy yang mendiami wilayah tersebut.
Khan Ahmaradalah salah satu dari 46 komunitas Arab Palestina di Tepi Barat yang sudahberulangkali mendapat peringatan pemindahan terkena dampak rencana relokasipermukiman Israel. Mereka mendapat tekanan dari pemerintah Zionis untuk segerameninggalkan tempat tersebut.
Khan Ahmardihuni sekitar 180 personel keluarga Jahalen Baduy Arab yang menjadi sasaran relokasipermukiman Yahudi. (asy/pip)