Tawanan Palestina Hasan Syaukah (30 tahun) asalBetlehem selatan Tepi Barat melanjutkan aksinya mogok makannya hingga hari ke29 secara berturut-turut sebagai penolakan atas penangkapan administratif yangdilakukan tentara Zionis terhadap warga Palestina.
PengacaraOrganisasi Forum Tawanan Palestina Selasa (26/6) yang berhasil mengunjungipenjara Israel mengatakan Syaukah yang ditahan di penjara Ramlah menderitasakit di seluruh badanya paru-paru kepala dan matanya hingga muntahberulang-ulang. Berat badannya pun turun drastis.
Syaukahterus melakukan aksi mogoknya. Ia menolak suplemen dan pemeriksaan medis. Iahanya minum air saja.
Sebelumnyapenjara Israel melakukan kebijakan sangsi dan pemberangusan terhadap hak-haktawanan Syaukah sejak ia melakukan aksinya dengan isolasi penggeledahanpemindahan secara tiba-tiba. Lebih dari tiga kali ia dipindahkan sejak iamemproklamirkan aksi mogok makanya. Mereka berupaya menghentikan aksi mogokmakan Syaukah dengan berbagai janji. Namun ia tetap bersikukuh tetapmelanjutkan aksinya selama Israel hanya berjanji saja.
Syaukahditahan pemerintahan Zionis sejak 28 Agustus 2017 kemudian diubah menjadi menjaditawanan administrasi saat itu. Pemerintah mengeluarkan surat penahananya secaraadministrasi hingga enam bulan ke depan. (asy/pip)