Perusahaan distribusi listrik di Gaza menyatakan tugas utamamereka adalah mendistribusikan pasokan listrik secara adil kepada warga diGaza pihak mereka telah melakukan upaya besar dalam mengelola danmendistribusikan listrik meski terhambat oleh kondisi di lapangan yang sulit.
Dalam keterangannya perusahaan distribusi menjelaskan pasukanlistrik ke Gaza bersumber dari tiga jalur: Israel (120) MW pembangkit listrikdi Gaza (20) MW dan Mesir (23) MW namun terhambat sejak hampir 4 bulan lalu.
Kebutuhan listrik di Gaza mencapai 500 MW namun yang terpenuhisaat ini baru 140 MW.
Untuk mengoperasikan satu pembangkit listrik membutuhkan 12 jutaShekel dan menghabiskan 150 ribu liter bahan bakar. Untuk 4 pembangkitmembutuhkan 600 ribu liter setiap hari dan bisa mencapai 45 juta Shekel setiapbulannya.
Sementara pengumpulan dan pendapatan dari perusahaan distribusitidak meningkat dari 16 juta per bulan terutama selama beberapa bulanterakhir sehingga harus ada pemotongan gaji sampai 50%.
Persoalan yang terjadi dipicu oleh kondisi ekonomi yang sulit diGaza yang hanya bergantung pada gaji para pegawai sehingga pendapatan takcukup kecuali untuk mengoperasikan satu pembangkit listrik.
Butuh dana besar untuk mengoperasikan pembangkit listrik di Gazatermasuk untuk gaji para pegawai. Dengan jumlah pelanggan mencapai 271 ribunamun lebih dari 70 ribu pelanggan tidak mampu membayar karena kondisi ekonomidan social hanya sekitar 20 % yang komitmen sehingga jumlah ini memicupemangkasan gaji pegawai.
Jumlah tunggakan para pelanggan sampai bulan lalu mencapai 44milyar shekel.  Dan proporsi kerugianteknis termasuk pencurian listrik dan serangan jaringan hingga sekitar 30%dan tingkat total tagihan moneter tagihan listrik bulanan sekitar 30%.
Perusahaan meminta semua pihak termasuk organisasi hak asasimanusia nasional untuk mengunjungi perusahaan dan untuk melihat lebih dekatpada pekerjaannya laporan dan dokumen secara transparan untuk menunjukkankebenaran kepada opini publik dan agar semua pihak melakukan tanggung jawabmereka. (mq/pip)