Sejumlah anggota kongres Amerikamelakukan upaya untuk mendukung penguatan kendalai Israel di dataran tinggiGholan Suriah seperti dilansir surat kabar Yisrael Hayum edisi Ahad (3/6).
Sejak perang Juni 1967 Israelmenduduki sekitar 1200 KM dataran tinggi Gholan dan pada 1981 mendeklarasikanpenggabungan wilayah tersebut ke Israel sementara sekitar 510 KM masih beradadalam kendali Suriah.
Dataran tinggi Gholan menurut hukuminternasional sebagai tanah pendudukan dan berlaku resolusi DK PBB no 242tahun 1967 dan menegaskan bahwa Israel harus hengkang dari wilayah tersebutpada tahun itu.
Pekan lalu sejumlah pejabat Israeldan Amerika memaparkan rencana penerapan kesepakatan dagang antara dua negaradi Gholan dan mengakui pengubahan yang dilakukan Tel Aviv di wilayah tersebut.
Rencana tersebut bagian dari upayaluas sejumlah anggota Kongres dipimpin oleh Senator Republik Ted Cruz dananggota Republik dari Dewan Perwakilan Rakyat Ron Disants untuk mengklaimkedaulatan “Israel”  sebagai kekuatanpendudukan di Gholan.
Para penggagas telah mengupayakan halyang sama saat kepemimpinan mantan Presiden George Bush Son (2001 &ndash 2009)kepada mantan PM Ariel Sharon (2001 &ndash 2006) tahun 2004 seputar proyekpermukiman raya zionis di Tepi Barat seperti diinformasikan medis Israel.
Pemerintaan Bush saat itu tidakmengakui perbatasan tahun 1967 karena keberadaan permukiman zionis dan realitasitu harus diterapkan saat tak ada perundingan seputar wilayah tersebut.
Rencana yang dibahas Kongres saat iniadalah menyediakan ketersediaan anggaran bersama Amerika dan Israel di Gholandan perluasan MOU antara dua negara mencakup Gholan seperti perdagangan bebasmenetapkan produk Gholan sebagai produk Israel.
Termasuk dokumen Kongres yang harusmenyebutkan bahwa Gholan tak akan kembali ke Suriah dan mengklaim kedaulatanIsrael disana.
Salah satu draft dokumen inimenyebutkan terjadi perubahan di lapangan termasuk perluasan dukungan Iran diSuriah dan Libanon karena itu sangat tidak logis jika Israel hengkang dariGholan.
Surat kabar Yisrael Hayum menyatakandraft dokumen belum mendapatkan tanggapan dari para pejabat Israel sampai saatini.
Rencana ini mulai diperbincangkankembali sekitar dua pekan pasca pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke al-Quds14 Mei 2018. (mq/pip)