Tue 6-May-2025

PBB Serukan Negara Donor Selamatkan Gaza dan Bebaskan Blokade

Senin 21-Mei-2018

KantorKoordinasi Kemanusiaan PBB di Wilayah Palestina (OCHA) menyerukan negara-negaradonor dan masyarakat internasional untuk bekerja demi menyelamatkan Jalur Gazadengan segara dan membebaskan blokade yang dialami penduduknya sebelumterlambat.

Dalam laporannyaPBB memperingatkan runtuhnya sektor-sektor utama dan vital di Jalur Gazaterutama infrastruktur serta sektor kesehatan dan pendidikan.

PBB jugamemperingatkan otoritas penjajah Zionis dari penggunaan peluru organik untukmembubarkan pawai damai terutama pada awal bulan depan yang diperkirakan pada5 Juni akan menjadi puncak aksi protes karena bertepatan dengan peringatanhari Naksah (tragedi pendudukan al-Quds dan Tepi Barat oleh penjajah Zionis).

PBB mengisyaratkanpada situasi sektor kesehatan Palestina di Jalur Gaza kelangkaan akut kebutuhanmedis situasi dokter dan tim medis yang tertekan akibat banyaknya kasus yangdatang ke rumah sakit akibat serangan yang dilakukan pasukan penjajah Zionispada peserta pawai kepulangan di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza.

Laporan inimenjelaskan masih lemah operasi kemanusiaan kekurangan obat-obatan danpersediaan medis kesulitan mendapatkan perawatan medis di luar Gaza dankesenjangan pendanaan yang besar.

Hari Kamis (17/5/2018)lalu Koordinator Kemanusiaan PBB Jimmy McGoldrick menyerukan untukmenyediakan dana darurat guna memenuhi kebutuhan kemanusiaan korban”kekerasan” Israel di Gaza.

Dia mengatakan”Situasi di Gaza amat tragis krisis jauh dari berakhir setiap orang terbunuhatau terluka pekan ini dan pada pekan-pekan sebelumnya ada sebuah keluarga dansebuah jaringan teman yang terdampak.”

Mengingat OCHAmelihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah korban Palestina sejak 30Maret respon kemanusiaan di Jalur Gaza konsentrasi pada pemberian perawatanmedis segera penyelamatan jiwa pelayanan kesehatan mental dan dukunganpsikososial bagi mereka yang terkena dampak khususnya anak-anak sertamenyoroti pelanggaran yang mungkin terjadi menginvestigasi dan mendokumentasikannya.

Kebutuhan baruini muncul dalam konteks krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia akibat 11tahun blokade yang dilakukan Israel di sampingperpecahan politik internalPalestina dan krisis energi kronis yang dialami 2 juta warga Gaza denganpemadaman listrik rata-rata hingga 22 jam per hari yang sudah tentu sangat menghambatpemberian pelayanan dasar. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied