Thu 8-May-2025

Bila Tak Ada Langkah Penyelamatan 2020 Gaza Tak Layak untuk Hidup

Kamis 17-Mei-2018

Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyerukanmasyarakat internasional untuk mengambil kesempatan dan menghentikan kejahatanpenjajah Zionis serta memaksanya untuk mencabut blokade dzalim dengan segeradan tanpa syarat yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza. Hamas mengingatkanbahwa &ldquoledakan lebih besar&rdquo bisa terjadi apabila Gaza tidak diselamatkan.

Hamas memperingatkan bila setiap hari berlalutanpa langkah mengakhiri krisis dan menyelamatkan Gaza dari nasib yang tidakterelakkan seperti disebutkan PBB maka pada tahun 2020 Gaza tidak layak untukhidup. Bila ini terjadi maka akan semakin cepat ledakan lebih besar akanmengancam semua pihak.

Hamas menegaskan bahwa pihaknya bersama semuafaksi Palestina dan rakyat Palestina keluar bebas bebas kesadaran dan kemauan (tanpapaksaan) ke pagar pemisah untuk melakukan aksi damai guna menghancurkangerbang pejara besar ini dan menuntut hak dalam kebebasan kemerdekaan danhidup dengan bermartabat.

Menanggapi pernyataan perwakilan Zionis di PBBekstremis Danny Danon pada sidang Dewan Keamanan PBB yang digelar untukmembahas pembantaian warga Palestina yang tidak bersenjata di Gaza pada hariperingatan Nakba Senin (14/5/2018) Hamas mengatakan &ldquoSeperti biasanya dankebiasaan pimpinan penjajah Zionis mereka berusaha menutupi kejahatan yangterus dilakukan terhadap rakyat Palestina dengan menebar kebohongan lupa bahwaterori mereka telah terbuka telanjang.&rdquo

Hamas menambahkan &ldquoAlih-alih mengakui faktayang terjadi dan memikul tanggung jawab sebagai kekuatan pendudukan berdasarkanhukum internasional penjajah Zionis berusaha menggunakan rekayasa danpenyesatan dengan menuduh gerakan Hamas dan para pemimpinnya melakukankekerasan dan teror guna membenarkan kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan.&rdquo

Sebanyak 117 warga Palestina gugur dan sekitar12 ribu lainnya terluka akibat aksi kekerasan yang dilakukan pasukan penjajahZionis terhadap peserta pawai kepulangan akbar yang digelar di perbatasan timurJalur Gaza sejak 30 Maret lalu. Mereka menutut hak kembali pulang tanah dankampung halamanya (di wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis sejaktahun 1948) dan pembebasan blokade Gaza. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied