Tue 6-May-2025

70 Tahun Nakbah Persekongkolan Tiada Henti

Senin 14-Mei-2018

Tahun ini rakyatPalestina memperingati 70 tahun Nakbah (prahara Palestina) dalam keadaan politik dan ekonomi yang sangat sulit dan rumit. Kondisi ini mengancam pemberangusanisu pengungsi Palestina dan persoalan rakyat Palestina secara keseluruhan. Terutama soal pemotongan dana untuk Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untukPengungsi Palestina (UNRWA) ditambah keinginan Washington untuk memindahkan kedutaannyake al-Quds atau Yerusalem pada tanggal 15 bulan ini. Yang bertepatan denganperingatan 70 tahun Nakbah Palestina (prahara pengusiran warga Palestina sejak tahun 1948).

Anggota DewanNasional Palestina Taisir Abdullah mengatakan bahwa peringatan Nakbah tahunini dalam kondisi sangat rumit. Di mana ada rencana untukmengimplementasikan kesepakatan The Deal Of Century dan pemindahan kedubesAmerika dari Tel Aviv ke al-Quds atau Yerusalem. Sehingga peringatan Nakbahtahun ini menjadi sebuah peristiwa yang menuntut adanya perenungan yang besar.

Para pengungsiPalestina menyadari betul bahwa di tengah-tengah peringatan 70 tahun praharayang menimpa mereka persekongkolan terhadap hak mereka belum berhenti bahkansemakin bertambah serius. Hal ini menuntut upaya berlipat untuk menggagalkanrencana-rencana persekongkolan tersebut.

PemberangusanIsu Palestina

Anggota KomiteNasional untuk Hak Kembali Imad Ashtawi menilai bahwa persekongkolan dankonspirasi terhadap pengungsi Palestina pada peringatan 70 tahun Nabkah inisudah sampai pada level tertinggi. Hal ini menuntut langkah segera dalammengakhiri perpecahan Palestina dan menyatukan upaya institusi-institusi yangkonsen pada hak-hak pengungsi Palestina itu yang utama selanjutnya semuaorganisasi dan kelompok Palestina guna menggagalkan semua rencana tersebut.

Para aktivis dikamp-kamp pengungsi Palestina mengungkap adanya rencana dari sejumlah pihakuntuk merekrut relawan anak-anak di kamp-kamp pengungsi Palestina dengan slogan&ldquopengumpulan senjata ilegal&rdquo melarang aktivitas perlawanan dan membunuh spiritkerja nasional karena kamp-kamp pengungsi Palestina berada pada posisiterdepan dalam kerja nasional khususnya kamp pengungsi Balatah dan Jenin. Halini sejalan dengan perekrutan anak-anak kamp dan pelaksanaan rencana-rencanayang memuluskan proyek-proyek pemberangusan isu Palestina.

Dalam konteksini Direktur Umum Kamp Pengungsi di PLO Yaser Abu Kisyk mengatakan bahwaperingatan 70 tahun Nakbah terjadi di tengah-tengah kondisi kamp-kamp pengungsidalam situasi yang sulit dengan area yang terbatas jumlah populasi yangmeningkat bertambahnya kebutuhan kurangnya sumber keuangan pengurangan layananUNRWA ditambah meningkatnya persekongkolan politik dan kebijakan yang membuatlapar rakyat Palestina.

PengeringanSumber

Abu Kisyk menyatakanadanya rencana yang sedang dilaksanakan di lapangan untuk mengakhiri layananUNRWA. Artinya isu tersebut keluar dari konspirasi dan menjadi rencana yangsedang dilaksanakan dengan mengeringkan sumber-sumber keuangan UNRWA. AmerikaSerikat tidak hanya menghentikan bantuan keuangannya kepada UNRWA namun jugamulai menekan negara-negara lain untuk menghentikan pendanaan sampai UNRWAtidak dapat memenuhi kewajibannya kepada para pengungsi Palestina.

Jumlah pengungsiPalestina di Tepi Barat lebih dari satu juta pengungsi 250 ribu di antaranya hidupdi kamp-kamp pengungsi. Di Gaza ada satu setengah juta pengungsi 600 ribu di antaranyatinggal di kamp-kamp pengungsi. Di Yordania ada lebih dari dua juta pengungsiPalestina 600 ribu di antaranya tinggal di kamp-kamp pengungsi. Di Suriah ada600 ribu pengungsi sekitar 400.000 pengungsi berada di kamp-kamp pengungsi. DiLibanon ada setengah juta pengungsi separohnya tinggal di kamp-kamp pengungsi.

Berkenaandengan langkah Amerika Serikat memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke al-Qudspada peringatan 70 tahun Nakbah Palestina Kisyk memperingatkan bahwa AmerikaSerikat memusuhi rakyat Palestina sejak awal. Sejak lama mereka berjuang untukmengakhiri pelayanan UNRWA dan menyerahkan tanggung jawab pengungsi Palestinakepada Otoritas Palestina. Mereka berlaku sombong dan congkak dalam menghadapirakyat Palestina memanfaatkan kelemahannya sebagai bangsa yang berada di bawahpendudukan.

Di sampingpengurangan dana UNRWA untuk mengakhiri pelayanannya kepada pengungsi Palestinapemindahan kedubes merupakan cara untuk memberangus isu rakyat Palestina secarakeseluruhan. Artinya warga Palestina akan menjadi warga kelas dua dan bukanwarga yang memiliki hak-hak dan bisa diusir kapan saja. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied