Surat kabar Israel Ha&rsquoaretz edisiJumat menyebutkan kekhawatiran terbesar Isael adalah Intifadah (Perjuangan)rakyat sipil tanpa senjata karena sangat menyulitkan Israel di hadapan foruminternasional.
Kolumnis Maya Roznafield menyebutkankekhawatiran terbesar Israel adalah berlanjutnya aksi unjuk rasa sipil di Gazadan meluas ke Tepi Barat yang kemudian berubah menjadi perjuangan rakyatmenyeluruh dalam menghadapi penjajah.
Media Israel tersebut menyatakansaat unjuk rasa sipil membesar dengan agenda lapangan akan menarik ratusanribu orang dari segenap elemen masyarakat dan semua kategori umur.
Saat itu sangat sulit untukmenghentikannya baik menggunakan sniper tank tempur maupun serangan udarabahkan veto Amerika di DK PBB.
Ditegaskan bahwa perjuangan rakyatseperti ini akan menempatkan persoalan Palestina dalam prioritas agendainternasional  dan akan memicu gelombangreaksi terhadap pemerintah Israel.
Perkembangan ini hendak dihentikanoleh Israel dengan cara gabungan antara kekuatan pembunuh untuk menghadapidemonstran di Gaza dan propaganda bohong terhadap mereka dan kepada pihakIsrael yang berani mendengarkan protes mereka.
Kolumnis menyebutkan penggunaansniper untuk menghadapi mereka yang mendekat pagar perbatasan hanya menambahjumlah korban tewas dan tembakan yang menyasar demonstran tak akan menakutimereka.
Justru akan memicu peningkatan jumlahpemuda berani mati mereka siap mengorbankan diri untuk melemparkan bom-bom Molotov.
Para petinggi militer Israel memahamibahwa menghadapi orang-orang yang hendak melewati pagar perbatasan adalah lebihmudah.
Menurut kolumnis Israel bahwapropaganda yang dibangun Israel kali ini menapai puncak kegagalan terbarumeski metode ini bukan hal baru. (mq/pip)