Tue 6-May-2025

Apa yang Menanti Israel di Mei yang Panas?!

Senin 7-Mei-2018

Bulan Meiadalah bulan panas dan menjadi faktor kekhawatiran besar bagi penjajah Zionis.Sebabnya adalah karena pawai kepulangan akbar telah memasuki bulan kedua yangpuncaknya direncanakan pada 15 Mei yang akan datang. Memen ini bersamaan denganperingatan hari Nakbah Palestina di satu sisi. Di sisi lain ada niatpemerintah Amerika memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke al-Quds atauYerusalem niat pemerintah Amerika menyelesaikan masalah perjanjian nuklir Irandan keinginan Teheran untuk memabas Tel Aviv pasca serangan pangkalan Iran diSuriah. Semua ini menjadikan bulan Meis adalah bulan yang panas dan menjadifaktor kekhawatiran besar penjajah Zionis.

Pakar urusanZionis Adnan Abu Amir menegaskan bahwa Israel melihat peristiwa panas di Mei2018 bisa menjadi paling berbahaya sejak Mei 1967 di mana pada bulan ini adalima peristiwa penting yang menentukan.

Dari sudutpandang lain analis politik Shalhuddin Awawidah berpendapat bahwa bulan Mesiradalah bukan hukuman Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas terhadap JalurGaza. Kepada Pusat Informasi Palestina Awawidah menjelaskan bahwa Abbasmerasa tidak memiliki waktu untuk bersabar dan ingin menghabisi isu Palestinasebelum mati. Dia mengira dengan mencekik Gaza secara total akan mempercepathal itu.

Awawidahmeyakini bahwa eskaasi ancaman dan serangan ke Iran akan memiliki dampak padasituasi Palestina. Bukan soal serangan ke Irannya namun soal dukungannya padaperlawanan Palestina. Iran bisa dipukul dan dikendalikan maka akan mudahmemukul perlawanan Palestina.

Kekhawatiran Ledakan

Spesialisurusan Zionis Aiman Rafati menegaskan bahwa pawai kepulangan menjadi masalahbesar bagi penjajah Zionis selama bulan ini. Diprediksi penjajah Zionis akanmenghadapi massa besar Palestina yang akan berusaha melewati pagar perbatasan.Israel tahu penanganan yang salah terhadap massa ini akan sangat memperburuksituasi kawasan. Hal ini tidak diinginkan oleh institusi keamanan dan militerpenjajah Zionis di tengah-tengah tidak berlanjutnya pembangunan tembok bawahtanah di perbatasan Jalur Gaza dan tidak tersedianya kemampuan militer Zionisuntuk menghadapi aksi massa ini.

Sementara ituAwawidah menyatakan bahwa orientasi warga Palestina menuju wilayah Palestina1948 melalui pawai kepulangan telah mengacaukan rencana penjajah Zionis danmenciptakan kondisi ketakutan terjadinya ledakan ke arah Israel. Bila ituterjadi bisa menggagalkan rencana Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas. Diamenambahkan pawai kepulangan akan menentukan trek semua isu Palestina bukanhanya Jalur Gaza saja.

Sedanga analismiliter Rami Abu Zubaidah menegaskan bahwa pawai kepulangan akbar ini telahmenghasilkan capaian-capaian penting dalam bentuk pesan ke dunia mengenaikomitmen rakyat Palestinya untuk memepertahankan hak-haknya. Dan sekarang adawaktunya rakyat Palestina menentukan urusannya. Kemampuan rakyat Palestinatelah membuktikan inovasi bentuk baru perlawanan yang terus menyulitkanpenjajah Zionis dan menambah dukungan rakyat serta dunia pada persoalan rakyatPalestina.

Skenario danUsulan

Rafati meyakinibahwa bulan Mei merupakan tragedi politik bagi orang-orang Palestina ditengah-tengah pemindahan kedubes Amerika ke al-Quds setelah pemeritnah Amerikamengumumkan al-Quds sebagai ibukota negara penjajah Zionis yang disusul denganberita rencana Presiden Amerika Donald Trump untuk memberangus isu Palestina.

Rafati dan AbuZubaidah memprediksi berkobarnya perang Israel di utara Palestina dengan frontSuriah dan Libanon bisa menambah tekanan pada Jalur Gaza dan penjajah Zionisbisa melakukan pembantaian pada pawai kepulangan di 15 Mei yang akan datang.

Keduanya jugamemprediksi bahwa berkobarnya perlawanan rakyat di Jalur Gaza dan Tepi Baratbisa memaksa penjajah Zionis dan Amerika mundur dari langkah-langkahnya.Skenario yang paling lemah adalah berundingan dengan penjajah Zionis untukmemperbaiki situsi di Jalur Gaza melalui perjanjian menyeluruh mencakup situasiekonomi dan tawanan. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied