Anggota BiroPolitik Gerakan Jihad Islam Muhammad al-Hindi mengatakan bahwa rakyatPalestina membutuhkan senjata untuk membela tanahnya menghadapi agresi yangdilakukan penjajah Zionis.
Al-Hindimenegaskan bahwa Jalur Gaza membutuhkan senjatanya Tepi Barat membutuhkansenjatanya dan demikian juga seluruh rakyat Palestina. &ldquoSiapa yang mengira bisamelucuti senjata perlawanan maka dia berilusi&rdquo tegasnya dalam wawancaratelevisi Rabu (2/5/2018).
Al-Hindimenilai bahwa pelaksanaan sidang Dewan Nasional dengan formasi sekarang iniadalah bentuk penyerahan kepada pendekatan yang melalaikan hak-hak Palestinayang sudah dimulai sejak perjanjian Oslo dan terus berlanjut setelah itu.Pelaksanaan sidang ini juga mengungkap kelemahan Otoritas Palestina untukmengajukan alternatif nyata.
Dia menegaskanbahwa keberatan tidak hanya pada pengaturan yang dibuat untuk pelaksanaansidang Dewan Nasional tetapi pada sikap yang bersikeras untuk berjalan dengancara yang sama yang pada akhirnya merupakan jurang sangat buruk yang diakuioleh semua.
Diamengingatkan bahwa Otoritas Palestina tidak menghormati semua kesepakatansebelumnya. Dia menyatakan sebelumnya telah disepati dengan faksi-faksi untukmengadakan sidang Dewan Nasional Penyatuan di luar negeri dan merekonstruksidewan melalui pemilu namun Otoritas Palestina membelot dari kesepakatan.
Dia menambahkan”Kami tidak berusaha untuk mengajukan alternatif Dewan Nasional dan PLO satu-satunyalegitimasi dalam tahap pembebasan nasional adalah legitimasi perlawanan danisu intimidasi beberapa pihak bahwa Jihad Islam Hamas dan Front Rakyat berusahamenciptakan alternatif lain untuk PLO adalah ilusi dan alasan untukmembenarkan langkah-langkah sanksi terhadap Jalur Gaza.&rdquo
Lebih lanjutdia mengatakan “Prinsipnya kita memproteksi diri dengan perlawanan dan rakyatPalestina yang keluar setiap Jumat di Jalur Gaza yang akan keluar puluhan ribupada 15 Mei mendatang. Gerakan rakyat Palestina melebihi pimpinan Palestina.Rakyat telah membuktikan mareka mampu mengepung orang yang mengepung ataumemblokade mereka. Masalahnya bukan soal membuat rakyat kelaparan namunmenyerah pada blokade dan upaya membuat rakyat lapar. Tidak menyerah pada blokadeakan merubah blokade menjadi pengepungan bagi mereka yang berpartisipasi dalam blokadeini.”
Dia melanjutkan&ldquoKami tidak menginginkan para pelaku proyek perundingan untuk bergabung keproyek perlawanan. Namun kami menyerukan untuk membangun program nasionalstrategis sehingga bisa mempertemukan kami minimal dalam mengelola perbedaankami dan bagaimana menghadapi konspirasi yang dialami isu Palestina.&rdquo
Petinggi JihadIslam ini mengingatkan bahwa rakyat Palestina tidak lemah seperti pimpinannya. Pilihanrakyat selalu menejutkan musuh. Dan rakyat akan mengejutkan musuhnya dalampawai kepulangan. Setiap hari rakyat membuktikan bahwa mereka siap untukberkorban. (was/pip)