Tue 6-May-2025

Israel Renggut Mimpi “Mohamed Salah” di Perbatasan Gaza

Rabu 2-Mei-2018

Setiap pagi dia selalu bermimpi untuk menjadipemain sepak bola profesional Mesir di Liverpool FC Mohamed Salah. Namun mimpiburuk yang datang dari penjajah Zionis telah mengubur semua impiannya sejak dini.Mimpi buruk itu telah membuat Yusuf Qatrawi bocah berusia 17 tahun ini terbaringdi tempat tidur mengeluhkan kakinya karena takut diamputasi.

Mimpi Yusuf untuk menjadi pemai sepak bolaprofesional telah direnggut oleh sniper penjajah Zionis dengan tembakkan duapeluru eksplosif di kedua kakinya sehingga merampas masa depannya dan membuatnyatidak bisa berdiri. Maka sejak 6 April lalu dia hanya mengamati luka kedua di kakinyadan kondisinya terus memburuk yang mengancam kedua kakinya diamputasi.

Yusuf terkena tembak dua peluru eksplosif dikedua kakinya saat mengikuti pawai kepulangan di timur al-Biraij di perbatasantimur wilayah tengah Jalur Gaza. Dia peluru yang ditembakkan sniper penjajahZionis telah meremukkan tulang salah satu kakinya dan menimbulkan masalah yangsangat serius pada pembuluh darah di kaki yang satunya.

Yusuf mendapatkan dana dari KementrianKesehatan Palestina di Ramallah untuk menutupi biaya perawatannya di rumahsakit di wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948. Namunpasukan penjajah Zionis menolak Yusuf masuk wilayah yang diduduki Israeltersebut sejak terluka tanpa peduli dengan seruan dari para pejabat dan seluruhlembaga HAM dan kemanusiaan.

Mimpi yang Hancur

&ldquoSaya merasa sedih ketika saya menontonteman-teman bermain sepak bola sedang saya tidak dapat bergerak atau berjalan. Sayaseorang pemain penyerang profesional. Saya bermain di beberapa klub. Sepak bolaadalah segalanya dalam hidup saya. Saya telah mengikuti jejak pemain profesionalMohamed Salah yang telah mencetak masa depannya sejak kecil sampai ia menjadiseorang pemain profesional di klub Liverpool. Saya ingin menjadi seperti dia.”

Kata-kata itulah yang diungkapkan YusufQatrawi mengnawali percakapan dengan Pusat Informasi Palestina saatberbicara tentang serangan sniper penjajah Zionis pada kedua kakinya tersebut. Secaraspontan dia mempertanyakan &ldquoKenapa mereka melakukan kejahatan ini pada saya. Sayaberdiri dengan damai jauh dari kawat pemisah perbatasan?!&rdquo

Mengingat pada saat-saat dia terluka Yusufmengatakan bahwa saat itu dia mengikuti pawai di Jum&rsquoat kedua. Namun diadikejutkan oleh tembakan sniper pada kaki kirinya. Setelah jatuh ke tanahpeluru kedua menembus ke dalam paha kanannya.

Lebih lanjut dia mengatakan &ldquoSniper memilihsaya di antara ratusan peserta pawai. Pada awalnya mereka menembakkan meriamgas ke kaki saya. Kemudian dua peluru meremukkan kedua kaki saya. Sejak saatitu saya berada di rumah sakit dan kondisi saya semakin memburuk.&rdquo

Upaya Putus Asa

Sejak 6 April 2018 Yusuf masuk rumah sakitdan di lakukan sejumlah operasi. Sampai pada hasil laporan yang menegaskankondisi kedua kakinya sangat serius. Namun penjajah Zionis melarang pemindahan perawatannyake luar Jalur Gaza.

Ayahnya Muhammad Qatrawi menegaskan bahwapeluruh pertama merobek kaki kirinya menembus keluar setelah menembus kakikirinya dan keluar setelah merusak dan meremukkan tulang di batang pinggul. Ementarapeluru yang kedua menembus dan merobek vena kaki satunya yang menimbulkanmasalah pada pembuluh darahnya.

Dia menambahkan &ldquoKami sudah menyampaikanseruan dan direspon pimpinan Otoritas Palestina dengan baik. Segera dikeluarkaninstruksi untuk diobati di luar Jalur Gaza. Hanya saja penjajah Zionis menolakYusuf masuk ke wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis sejak 1948. Sayaberharap dia bisa segera dipindahkan.&rdquo

Ibu Yusuf menyerukan agar nyawa anaknyadiselamatkan. Karena sudah dilakukan beberapa operasi namun tanpa hasil. Dia melanjutkan”Dia adalah anak yang tidak bersalah dan tidak melakukan dosa. Hobinyaadalah sepak bola dan akting. Tetapi sekarang dia tidak bisa berdiri sejak tanggal6 April lalu dan tidak boleh mendapatkan perawatan (yang diperlukan). Sayamengkhawatirkan kedua kakinya dan masa depannya.”

Media dan situs jejaring sosial di Palestinaramai membicarakan kisah pemain muda Yusuf Qatrawi yang keluarganya takutkehilangan kedua kakinya jika penjajah Zionis terus mencegahnya untukmendapatkan perawatan di luar Gaza meskipun sudah mendapatkan surat-surat rujukanmedis untuk perawatan di luar Jalur Gaza. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied