Mon 12-May-2025

Salah Satu Pembunuh Al-Zawari Ditangkap di Kroasia

Rabu 2-Mei-2018

Juru bicara badan penanggulanganteroris di Tunisia Sufyan al Saliti Rabu (2/5) mengungkap penangkapan seorangpelaku pembunuhan terhadap insinyur penerbangan Tunisia Muhammad al Zawari dikota Shafaqis Tunisia kedua pelaku berasal dari Bosnia dan salah satunyaditangkap di Kroasia pada 13 Maret lalu.

Dalam keterangan pers Rabu alSaliti menyatakan aturan di Bosnia menolak penyerahan terdakwa ke Negara lainsehingga pemerintah Bosnia menolak menyerahkannya ke Tunisia.

Pengadilan Tunisia terus berupayamengungkap kasus ini meski sebenarnya kasus ini diluar kewenangan pengadilanTunisia.

Kami ingin menegaskan bahwa Tunisiaserius untuk membongkar kasus ini ungkap al Saliti.

Al Zawari terbunuh pada Desember 2016silam sebuah truk menghalangi jalannya saat ia tengah menghidupkan mobilnyakemudian dua orang menembaknya dengan 20 peluru 8 bersarang di tubuhnya dan 3di dada dan kepala yang menewaskannya di tempat pelaku menggunakan pistoljenis 9 mm dengan peredam suara.

Pada 17 Desember Hamas menegaskan bahwaal Zawari merupakan anggota Brigade Izzudin al Qassam dan tengah mengerjakanproyek pengembangan drone Ababil 1. Hamas menuding Israel sebagai pelakupembunuhan menggunakan aparat mossad dan berjanji menuntut balas.

Al Zawari bergabung dengan Brigade alQassam tahun 2006 di awal pengembangan pesawat drone dengan bergabungnyabeliau ke barisan al Qassam mampu mengembangkan kekuatan udara Hamas.

Sebelum terbunuh insinyu Tunisia initengah meneliti pengembangan kapal selam sebagai upaya penguatan mariner khususal Qassam dalam rangkaian tugas penyatuan proyek industry al Qassam. Al Zawariberkunjung ke Gaza 3 kali untuk melakukan pengawasan langsung terkait kerjamenyatuan proyek industry.

Hamas pernah menginformasikan bahwaspionase Israel menggunakan paspor Bosnia untuk masuk ke Tunisia dan agennyamembunuh pakar penerbangan yaitu al Zawari.

Hamas mengungkap hal itu pasca hasilinvestigasi pembunuhan insinyur Tunisia Muhammad al Zawari yang gugur ditembakorang tak dikenal di Tunisia tahun 2016. Hamas menuding Israel sebagai pihakyang bertangung jawab atas pembunuhan tersebut. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied