Kepala Bagian Studi dan LaporanKelompok Kerja Palestina-Suriah mengatakan bahwa kondisi kamp Yarmuk saat inimenjadi sasaran serangan dan perusakan dan menyerukan untuk memosisikan netraldan menyelamatkan warga yang tersisa di sana.
Dalam wawancara khusus dengan PusatInformasi Palestina al Ali menyatakan kondisi geografis yang sebelumnyamenjadi paru-paru bagi kota Damaskus dan sekitarnya saat ini tengah dalamkondisi sekarat dan mati suri.
Kamp Yarmuk hampir kosong daripenghuninya kecuali tersisa beberapa ribu orang yang menolak mengungsi meskimendapat beragam ancaman.
Dijelaskannya bahwa warga Palestinadi Yarmuk menjadi korban pelanggaran beragam blockade serangan udara dandarat dari luar kamp dan kendali kelompok bersenjata terhadap sekitar 70 %kamp yang setiap hari melakukan pelanggaran terhadap hak warga yang memicugugurnya lebih dari 1368 pengungsi Palestina di sejumlah kamp sejak awalkonflik.
Pasca 10 hari operasi militer sejak19 April 2018 serangan dan pengrusakan sekumlah kamp terus berlanjut FrontPembebasan Syam yang berpusat di kawasan Barat Yarmuk yang sebelumnyamenguasai 15 % wilayah Kamp menandatangani nota kesepahaman dengan rezimSuriah untuk meninggalkan lokasi dan pergi ke kawasan Utara Suriah.
Ada sejumlah kelompok bersenjata yangmenolak keluar dari kamp dan kawasan Selatan sehingga upaya pengepungan kampterus berlanjut dengan menggunakan beragam senjata serangan darat bom curahranjau darat dan lain-lain.
Sementara pengungsi Palestina yangterkepung di dalam kamp Yarmuk dan diperkirakan jumlah mereka mencapai 1500warga sipil mereka membutuhkan factor pengamanan di tengah konfik yangmenggila.
Menurut al Ali tak ada alasan logismenyerang kamp dengan dalih adanya kelompok bersenjata dan pada saat yangsama kelompok bersenjata maupun lainnya dilarang masuk ke kamp Yarmuk yangmenjadi tempat bagi pengungsi Palestina di Suriah.
Sekitar 16 pengungsi sipil Palestinameninggal selama 14 hari sejak awal operasi militer dan korban serangan saatini masih tertimbun di puing-puing sementara tak ada pihak medis danpertahanan sipil yang mampu mengangkat jenazah mereka. (mq/pip)