PresidenOtoritas Palestina Mahmud Abbas kembali menegaskan komitmennya pada pilihankomproni dan perundingan dengan penjajah Zionis meskipun penjajah Zionis terusmelanjutkan proyek permukiman Yahudi di tanah Palestina.
Dalam pidatopolitik yang disampaikan dalam pembukaan sidang Dewan Nasional di RamallahAbbas menyampaikan rencana politiknya di periode yang akan datang yangdiadopsi DK PBB dan Liga Arab. Dia menyerukan Dewan Nasional mengadopsi rencanaini. Dia juga menyerukan agar diadakan konferensi perdamaian internasionalpertengahan tahun ini.
Berkaitandengan internal Palestina Abbas menegaskan sikapnya yang menolak pencabutansanksi terhadap Jalur Gaza dan dia menganggap itu sebagai bagian dari sikapkerasnya menyusul upaya pembunuhan terhadap PM Rami Hamdallah. Sementara hasilinvestigasi mengisyaratkan keterlibatan intelijen Otoritas Palestina di TepiBarat dalam kasus tersebut.
Dalam pidatonyaAbbas mengatakan bahwa Hamas harus menyerahkan semuanya kepada pemerintahkonsensus atau memikul tanggung jawab semuanya. Dia memperingatkan anggotaDewan Nasional agar tidak berurusan dengan Gaza.
Abbasmengatakan &ldquoSaya telah menegaskan kepada Presiden Mesir Abdul Fatah As-Sisikami menerima semuanya di Gaza dan memikul tanggung jawab atau Hamasmenanggung semuanya.&rdquo
Senin(30/4/2018) malam sidang Dewan Nasional dimulai di kantor kepresidenan Palestinadi kota Ramallah. Ini adalah sidang pertama kalinya digelar di Ramallah ditengah-tengah pemboikotan dari faksi-faksi dan tokoh nasional dan independen Palestina.
Sidang DewanNasional ini akan berlangsung selama 4 hari (30 April &ndash 3 Mei) dengan tema: &ldquoAl-Qudsdan Perlindungan Legalitas Palestina&rdquo. Sidang Dewan Nasional ini diboikot olehgerakan Hamas Jihad Islam dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
Banyak tokohdan kekuatan politik yang menentang pelaksanaan sidang Dewan Nasional Palestinadi bawah penjajah Zionis dan tanpa kesepakatan Palestina atas progran dankeputusannya. (was/pip)
