Negara penjajah Zionis benar-benar mengalami frustrasidan kebingungan akibat keberanian luar biasa yang dimiliki para pemudaPalestina dalam aksi &ldquoJum&rsquoat Pemuda Revolusioner&rdquo yang untuk pertama kalinyaberhasil melewati pagar perbatasan pada Jum&rsquoat kelima aksi pawai kepulanganakbar. Yang menyebabkan penjajah Zionis mengambil langkah-langkah untuk meringankanguncangan publik Israel yang menilai tentara sebagai benteng pertahananterakhirnya.
Menghadapi keberanian para pemuda Palestinayang berhasil melewati pagar perbatasan serta fenomena larinya jip-jip militerIsrael menghadapi para pemuda dan bersembunyi di belakang penghalang tanah yangtinggi penjajah Zionis berusaha menghentikan pertempurannya melalui aksibrutalnya dengan menarget berbagai pos perlawanan di propinsi-propinsi JalurGaza untuk menunjukkan sebagai pihak yang paling kuat.
Rasa Frustrasi
Analis politik dan pakar tentang Zionis Salehal-Nuami kepada Pusat Informasi Palestina menegaskan bahwa pembomanyang dilakukan penjajah Zionis ke sejumlah target Hamas mencerminkan perasaanfrustrasi Israel akibat capaian para peserta pawai kepulangan akbar di Jum&rsquoatlalu dan keberhasilan mereka dalam membongkar pagar perbatasan.
Dia menegaskan bahwa penjajah Zionis sedang berusahauntuk menggantikan kegagalan penempatan militernya di perbatasan untuk mencegahmeluasnya aksi melalui upaya penerapan perimbangan pencegahan baru yangdidasarkan kepada siasat &ldquomenarik pajak perlawanan&rdquo sebagai harga yang harusdibayar perlawanan atas kemajuan aksi pawai kepulangan. Hal ini dilakukandengan tujuan “untuk membujuk perlawanan agar menghentikan aksi pawaikepulangan atau mendorong perlawanan untuk melakukan suatu konfrontasi yangpada akhirnya bisa dijadikan alasan untuk menghabisi aksi pawai kepulangan.&rdquo
Dia mengatakan &ldquoRespon terhadap setiapeskalasi yang dilakukan penjajah Zionis harus bisa meningkatkan danmengintensifkan gerakan pawai kepulangan untuk menguras kekuatan penjajahZionis. Bukan permainan di arena yang diinginkan penjajah Zionis.&rdquo Dia memberikanalasan dengan tingkat frustrasi penjajah Zionis yang mengerahkan pasukannya diperbatasan dengan Jalur Gaza. Meski demikian penjajah Zionis telah gagal bukansaja pada upaya mencegah meluasnya aksi ini namun juga tidak mampumenghentikan perkembangannya.&rdquo
Lonceng Bahaya
Analis dan spesialis masalah Zionis Aiman Rafatimengatakan bahwa pawai kepulangan dengan perkembangan sarana dan metodenyaserta dengan semakin sengitnya para pemuda dalam aksi ini telah mulai menjadilonceng bahaya nyata bagi penjajah Zionis dengan semakin dekatnya peringatanhari Nakbah pada 15 Mei yang akan datang di mana para peserta aksi berjanjiakan menjadikannya sebagai Jum&rsquoat Final.
Kepada Pusat Informasi Palestina Rafatimenyatakan bahwa perkembangan besar yang terjadi dalam pawai kepulangan akbarpada &ldquoJum&rsquoat Pemuda Revolusioner&rdquo serta penggunaan semua sarana yang digunakansebelumnya seperti ban layang-layang dan yang lainnya telah menyebabkan kelelahanpenjajah Zionis. Ditambah taktik baru para pemuda hingga sampai ke pagarpemisah telah membuat penjajah Zionis yakin bahwa apa yang terjadi tidak lainhanyalah latihan kecil untuk tanggal 15 Mei dan karena itu ini merupakan horornyata yang harus dihadapi dengan segera oleh penjajah Zionis.
Rafati mengingatkan bahwa prediksi tingkatkeamanan dan militer di negara penjajah Zionis menyebutkan bahwa penjajahZionis tidak akan menungnggu 15 Mei. Namun sudah mulai melaksanakan siasat baruuntuk memanaskan situasi di kawasan perbatasan. Hal itu dilakukan dengan tujuanuntuk mendorong perlawanan melakukan reaksi militer atas pelanggaran yangdilakukan penjajah Zionis sehingga bisa mendorong terjadinya eskalasi diperbatasan.
Mendekati Horor
Analis dalam urusan militer Rami Abu Zubaidahmenegaskan bahwa mendekati 15 Mei merupakan horor yang menakutkan bagi penjajahZionis. Karena itu penjajah Zionis berusaha untuk mengarang dalih danmemaksakan keadaan ketidakstabilan di perbatasan untuk mengintimidasi danmenteror massa dan menyimpangkan jalannya peristiwa untuk pertempuran militer.Pemboman ke Jalur Gaza menegaskan hal ini.
Dalam wawancara dengan Pusat InformasiPalestina dia menyatakan bahwa eskalasi ke Jalur Gaza adalah upaya untukmelakukan tekanan tambahan terhadap gerakan Hamas sebelum sampai pada tanggal15 Mei. Prediksi penjajah Zionis menyebutkan bahwa bulan Mei adalah bulanpaling berbahaya sejak perang 6 hari 1967 karena berkumpulnya sejumlah faktor.
Abu Zubaidah memprediksi penjajah Zionisberusaha memaksakan penggunaan kekuatan di sejumlah level dalam beberapa harike depan untuk mempercepat peristiwa dan tekanan pada Hamas dan faksi-faksiperlawanan guna menciptakan sebuah keadaan lapangan yang dalam sudutpandangnya bisa dilakukan tindakan tanpa memperlihatkan penjajah Zionis sebagaipembunuh anak-anak dan orang-orang yang terisolasi.
Dia menegaskan bahwa pawai keupangan akbartelah menjadi titik positif yang menguntunngkan pawai ini untuk mewujudkantujuan-tujuan yang diharapkan. Dia menambahkan &ldquoDalam Jum&rsquoat PemudaRevolusioner para pemuda berhasil bermanuver di pagar perbatasan danmemperluas penyebaran mereka secara mengejutkan penjajah Zionis. Para pemudaberhasil memotong pagar kawat pemisah dan masuk ke wilayah Palestina yangdiduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948 dan berkonfrontasi dengan penjajahZionis dari titik zero.&rdquo
Abu Zubaidah menyakini penjajah Zionisbenar-benar mengalami rasa frustrasi dan kebingungan karena tidak menemukancara yang sesuai secara lapangan dan politik untuk menghadapi pawai damai danmenghabisinya. &ldquoPenjajah Zionis bereksperimen antara ingin membatasi targetpawai seminimal mungkin dengan ancaman eskalasi dan menyeret Jalur Gaza kepadapertempuran militer&rdquo ungkapnya. (was/pip)