Konferensi Palestina di Eropa mengkhawatirkan efek darisidang nasional ini dan menganggap langkah tersebut sebagai tindakan inkonstitusional.
Ketua Konferensi Palestina di Eropa Majid Al Zeermenekankan sidang  Dewan Nasional yang diselenggarakandi bawah payung Zionis dan sebelum penyelesaian persatuan nasional akan mengubahvisi dasar Program Palestina bersatu yang dibangun PLO untuk mewakili spektrum semuarakyat Palestina. Langkah tersebut telah mengisolasi lembaga nasional yangberada Palestina di luar negeri.
Zeer menjelaskan warga Palestina di Eropa menolakkeputusan Amerika terhadap Al-Quds dan mengutuk upaya konversi yang dilakukan Israeldi kota ini serta hak-hak kota tersebut. “Kami sebagai orang Palestina diEropa tertarik untuk membantu bangsa kami dalam rangka mengakhiriketidakadilan yang mereka alami selama ini sebagai akibat dari penjajahan yangdibiarkan di Eropa.”
Dia menekankan dalam konteks ini pihaknya akan berusahauntuk mengakhiri pengepungan Gaza dan mengakhiri penderitaan rakyatnya. Mereka jugakonsen untuk membelaskan para tahanan di penjara-penjara Israel. Mereka juga memintadiakhirinya penahanan terhadap mereka. Mereka akan berupaya membebaskan merekamelalui jakur hukum dan menuntut sipir Zionis ke pengadilan internasional ataspelanggaran mereka terhadap para tawanan.
Dia menekankan pentingnya mempromosikan masalah nasionalPalestina di luar negeri dan melibatkannya dalam pengambilan keputusan politikmelalui partisipasinya dalam berbagai kerangka kerja nasional sebagai bagianintegral dari komposisi Palestina.
Dia juga menyerukan semua partai Palestina bersatu danmenghindari perpecahan internal  atas atasdasar konsensus program Palestina terpadu di mana PLO akan direkonstruksi untukmewakili spektrum rakyat Palestina semua ungkapnya.
Masalah internal Palestina didominasikan pada pembahasan konferensike 16 rakyat Palestina di Eropa digelar di kota Milano Italia pada hari Ahad (29/4)yang datang pada malam kesiapan Dewan Nasional Palestina atas undangan PresidenMahmoud Abbas menyebutkan dengan tidak adanya kedua gerakan Hamas dan JihadIslam serta Front Kemerdekaan rakyat Palestina. “
Konferensi yang berlangsung untuk kedua kalinya di kotaMilano dalam dekade terakhir (yang pertama kali adalah pada tahun 2009)mengkaji realitas Palestina dan isu krusial untuk kemajuan nasib rakyatPalestina. Selain pembahasan masalah energi Palestina di dua benua Asia dan Eropa melalui memobilisasi pelayanandan bantuan bagi kepentingan rakyat Palestina.
Konferensi ini dilakukan dalam tiga seminar utama membahassejumlah isu nasional terutama forum serikat buruh untuk menyatukan tokohserikat buruh yang luas dari dunia Arab dan Amerika Latin.
Konferensi internasional dihadiri sejumlah tokoh Palestinadi Italia membahas sejumlah peran Italia yang diharapkan dalam mendukungperjuangan Palestina. (asy/pip)