Sebuah studi statistikmenunjukkan bahwa jumlah warga yang gugur sejak pernyataan kota al-Quds atau Yerusalemsebagai ibukota entitas Zionis pada tanggal enam Desember lalu sudah mencapai94 syuhada.
Studi yangdibuat oleh Pusat Studi Al-Quds untuk Urusan “Israel” dan Palestinaini menyebutkan jumlah syuhadap pawai kepulangan akbar di Gaza bertambahmenjadi 41 orang setelah wartawan Hamd Abu Husai gugur. Dua di antaranya adalahwartawan dua penyandang cacat lima gugur saat persiapan dan latihan dua lagiakibat gempuran Israel. Kemudian satu orang cendekiawan yang gugur dalamoperasi pembunuhan di Malaysia.
Studi inimenyatakan bahwa sejak deklarasi Trump sudah 10 syuhada yang gugur saatpersiapan dan latihan di Jalur Gaza 4 syuhada penyandang cacat 5 syuhadaakibat gempuran penjajah Zionis satu gugur akibat luka serangan Zionis keJalur Gaza tahun 2014 dan seorang lagi gugur ditembak Israel saat mencari ikandi laut. Selanjutnya 4 syuhada gugur di penjara penjajah Zionis. Dua syuhadawanita dan 18 anak-anak.
Menurut studijumlah korban paling banyak adalah Jalur Gaza mencapai 71 syuhada. Sebanyak 41di antaranya dalam aksi pawai kepulangan akbar. Berikutnya adalah propinsiNablus sebanyak 7 syuhada. Disusul propinsi Jenin dan Hebron masing-masing 3syuhada. Kemudian Ramallah dan Jericho masing-masing dua syuhada. Sementara itudi al-Quds Qalqilia Tulkarem dan wilayah Palestina 1948 masing-masing satu oranggugur sejak deklarasi Trump yang mengakui al-Quds sebagai ibukota penjajahZionis Israel. (was/pip)