Tue 6-May-2025

Beginilah Cara Israel Berusaha Kuasai Pariwisata di al-Quds

Senin 23-April-2018

Otoritaspenjajah Zionis menguasai sebagian besar dan penting sumber pariwisata dial-Quds. Seperti pagar kota dan bentengnya museum arkeologi Palestinaterowongan bawah tanah Gua Sulaiman dan kanal air. Semua itu dilakukan dalam kerangkaperang dalam bentuk lain terhadap warisan agama peradaban dan sejarah kota al-Quds.

Kota Yerusalemdi lorong-lorong jalan-jalan dan gang-gangnya memiliki banyak tempat religiusseperti gereja masjid biara dan takaya serta banyak tempat suci kuilmuseum dan perpustakaan.

Sementara itupenjajah Zionis menolak memberi izin untuk pendirian atau perluasan hotel-hotelmilik warga al-Quds dan memberi mereka fasiltias finansial dari bank. Di saatyang sama penjajah Zionis memberi preferensi kompetitif untuk sektor pariwisataZionis seperti hutang jangka panjang dan pengampunan pajak.

Ketua AsosiasiPariwisata al-Quds di kota al-Quds Raed Sa&rsquoadah mengatakan &ldquoIsrael menguasaiprogram pariwisata di al-Quds. Karena al-Quds merupakan jantung pariwisataPalesteina maka ada tren pada penjajah Zionis untuk memarginalkan institusiekonomi Palestina di al-Quds karena berada di bawah kendali Zionis dan dirubahmenjadi semacam lorong seperti yang terjadi di kota Jaffa. Yang dulunya adalahkota yang penting dan menjadi sebuah lorong dan bagian dari Tel Aviv. Hari inipara investor Zionis di Jaffa setuju untuk berinvestasi untuk itu produk yangdihasilkan menjadi produk Zionis.&rdquo

Kepada PusatInformasi Palestina Raed Sa&rsquoadah menyatakan bahwa penjajah Zionis berusahamenerapkan ekspesimen ini pada kota al-Quds melalui sejumlah tahap. Di antarayang paling penting adalah peminggiran pencaplokan israelisasi dan pengusirandengan mengganti modal investor dengan modal Zionis membeli situs-situs di daerahyang menjadi target yaitu Kota Tua dan sekitarnya.

Hotel

Raed Sa&rsquoadahmenjelaskan bahwa penjajah Zionis berusaha menarget daerah Kota Tua agarpariwisata Palestina tidak berkembang. Contoh paling besar adalah keberadaanhotel yang tinggal 20 buah saja dari total 40 hotel. Dia menyatakan bahwapenjajah Zionis menjamin tetap berjalannya program pariwisata Zionis.

Menurut Raed Sa&rsquoadahjumlah petunjuk pariwisata Israel mencapai sekitar 7 ribu sementara petunjukpariwisata Palestina hanya 250. Dia melihat &ldquoHotel-hotel Zionis yang didirikanbeberapa tahun terakhir di batas pemisah antara dua sisi kota al-Quds sekarangini bersaing dengan hotel-hotel Arab di al-Quds timur.&rdquo

Melawan RencanaIsrael

Yang harusdilakukan Palestina untuk menghadapi kontrol penjajah Zionis terhadappariwisata di al-Quds yang pertama adalah memusatkan kembali pariwisata dankebudayaan di al-Quds. Untuk melaksanakan itu harus dibangun lembaga yang mengaktifkandan menggiatkan pariwisata di kota al-Quds.

Yang keduaharus fokus pada identitas palestina menyiapkan program dan investasi dalamkualitas pelayanan sehingga kredibilitas pelayanan pariwisata al-Quds(Palestina) mendapatkan reputasi yang baik di kalangan para wisatawan danmempromosikan program pariwisata Palestina.

Sekjen BadanIslam Kristen untuk Membela al-Quds dan Tempat-tempat Suci Hana Isa meminta untukdilakukan penyegaran kembali dan dukungan pada sektor pariwisata di kotaal-Quds. Hal itu harus dilakukan untuk menghadapi kebijakan penjajah Zionisotoritas dan rencana yahudisasinya terhadap kota suci al-Quds.

Dia memperingatkanbahwa kota al-Quds sudah menjadi kota semi tertutup yang tidak bisa dimasukikecuali oleh mereka yang diinginkan penjajah Zionis untuk masuk. Dia mengatakan&ldquoBerlanjutnya pendudukan (penjajahan) adalah hambatan terpenting yang dihadapipertumbuhan sektor pariwisata di al-Quds dan tanah Palestina secara umum. Berlanjutnyapendudukan ini menghalangi pemanfaatan sumber daya pariwisata di al-Quds. Karenaitu hilangnya pendudukan adalah syarat utama untuk mengaitkan sektorpariwisata dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan.&rdquo

Hana Isamenambahkan &ldquoSektor pariwisata di al-Quds adalah sumber rizki bagi sejumlahbesar pedagang di al-Quds. Karena perdagangan mereka bergantung kepada duajenis pariwisata. Yang pertama adalah periwisata internal. Di mana parawisatawan lokal dari semua desa dan kota sekitar berdatangan ke kota al-Quds. Kotaal-Quds bergantung pada daya beli mereka yang bisa menyegarkan ekonomi di kotaal-Quds. Yang kedua adalah parisisata eksternal. Baik dari sisi historis karenakota ini memiliki urgensi sepanjang masa. Dan dari sisi agama dan ini sangatpenting. Karena kota ini merupakan tempat kelahiran tiga agama langit. Dua jenispariwisata ini tetap menjadi jenis pariwisata yang menyejukan hati parapedagang al-Quds hingga tahun 1967 dan pendudukan kota al-Quds.&rdquo

Lebih lanjutdia mengatakan &ldquoKota al-Quds merupakan warisan agama peradaban dan sejarah. Adasekitar 742 situs di antaranya 60 situs arkeologi utama dan sekitar 682 menumenpeningngalan seperti makam gua-gua kanal-kanal dan kolam air serta fasilitasindustri dan ada lebih dari 700 bangnunan bersejarah yang menjadikan kotaal-Quds sebagai kiblat para wisatawan dari seluruh dunia untuk mengatahuiperadaban yang dang silih berganti dan bangsa-bangsa yang tinggal di tempatsuci di bumi ini.&rdquo

Isa menjelaskanbahwa pendudukan yang dilakukan penjajah Zionis “Israel” besertakomunitas dan koloni permukiman yang dibangunnya serta tembok beton yangmengelilingi al-Quds dan kabel-kabelnya telah mengganggu ketenangan kota dankemegahannya menghalangi keindahan kota dari dunia agar menjadi kotaeksklusif bagi orang Yahudi. Mereka bekerja siang dan malam untuk mencurisejarah Arab kota al-Quds dan peradaban Islamnya memalsukan taman-taman kotaal-Quds dan monumen-monumennya agar kota al-Quds menjadi seperti yang merekainginkan dan impikan menjadi inkubator untuk kuil-kuil dan taman-taman Talmudmereka.

Isa menyatakanbahwa tindakan penjajah Zionis yang mengisolasi kota al-Quds dari sekitarnyapasca penandatanganan perjanjian Oslo tahun 1993 yang menunda persoalan kotaal-Quds ke perundingan terakhir telah menyebabkan penutupan sekitar 37 tokodan melemahkan daya belinya sampai 50% yang menggambarkan kisah penderitaansektor pariwisata di kota al-Quds. (was/pip) &nbsp

Tautan Pendek:

Copied