Konferensi Rakyat Palestina di luarnegeri (Diaspora) mengumumkan penolakan sidang dewan nasional Palestina yangberada dalam naungan penjajah Israel dan menyerukan untuk menggelar sidang di NegaraArab membuat keputusan pembubaran dewan serta menyerukan untuk memilih dewannasional baru yang diikuti segenap elemen Palestina di dalam maupun di luarnegeri.
Salman Abu Sittah Ketua Umum KongresPalestina Diaspora dalam keterangannya menyatakan pertemuan terakhir dewannasional berlangsung di al-Jazair tahun 1988 dan tak ada pertemuan setelahitu saat ini sebanyak 88 anggota telah tutup usia dan keanggotaan militersudah berakhir dengan berakhirnya organisasi mereka dan demikian juga sudahberakhir masa keanggotaan dari perwakilan dan organisasi masyarakat Palestina.
Abu Sittah menjelaskan dewan barubertugas menghapus perundingan Oslo dan mengembalikan bangunan organisasipembebasan Palestina menghidupkan perannya melayani tujuan nasoionalPalestina yang diikuti segenap kekeatan Palestina di dalam maupun di luartanpa ada perbedaan.
Tanpa adanya partisipasi yangdemokratis dan bebas bagi bangsa Palestina maka kongres rakyat Palestina diasporatak mengakui keputusan apapun oleh pihak yang mewakili bangsa Palestina dantidak mengakui apapun yang mengabaikan kepentingan Palestina termasuk hakkepulangan pengungsi.
Abu Sittah menyebutkan bangsaPalestina akan tetap konsisten memperjuangkan hak kepulangan ke tanah air dansemua hak sah yang dimiliki Palestina. (mq/pip)
