Mon 5-May-2025

Siapakah Fadi al-Batsh Kenapa Pakar Energi Palestina Ini Dibunuh?

Minggu 22-April-2018

Fadi Muhammad al-Batsh. Pakar energi asalPalestina ini lahir di Jabalia wilayah utara Jalur Gaza. Ilmuwan muda berusia35 tahun ini tinggal di Malayasia sejak 10 tahun. Sudah beristri dengan tigaorang anak.

Gelar sarjana dan magister diperoleh di bidangtehnik listrik di Universitas Islam di Gaza hingga akhir tahun 2009. Gelar doktortehnik listrik diperoleh dari Universitas Malaya di Malaysia tahun 2015. Desertasidoktoralnya berjudul: “Meningkatkan Efisiensi Jaringan Transmisi Energi ListrikMenggunakan Teknologi Daya Elektronik”.

Al-Batsh bekerja sebagai dosen Teknik Listrikspesialis Daya Elektronik di Universitas Kualalumpur Malaysia.

Al-Batsh dibunuh pada Sabtu (21/4/2018) pagidengan sejumlah peluru yang menembus kepa dan tubuhnya saat dalam perjalananmejunu masjid untuk melaksanakan shalat subuh di ibukota Malaysia Kualalumpur.Keluarga al-Batsh menuduh dinas intelijen luar negeri Zionis Mossad di belakangkejahatan pembunuhan ini.

Dalam karir akademiknya Fadi telahmenerbitkan 18 riset dalam bidang ilmiah tingkat global dan konferensiinternasional. Dia pernah mengikuti konferensi internasional di Jepang. Ikut jugadalam penelitian ilmiyah di konferensi-konferensi internasional yang diadakanInggris Finlandia Spanyol Saudi dan di Malaysia sendiri.

Dia telah mendapatkan beberapa penghargaanilmiah kelas tinggi di Malaysia. Di antaranya Malaysian Treasury Award tahun2016 yang merupakan penghargaan paling bergensi di Malaysia. Penghargaan yangdiberikan atas keunggulan ilmu pengetahuan dan akademik serta setelahmendapatkan sejumlah prestasi ilmiah yang memungkinkan dia untuk mendapatkanpenghargaan tersebut. Dia adalah orang Arab pertama yang mendapatkanpenghargaan tersebut.

Atas pernghargaan yang diperolehnya inial-Batsh mengatakan &ldquoKami ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa orang Palestinagigih dalam penemuan dan kreativitas tidak dihentikan oleh batas-batas(geografis).&rdquo Dia menyatakan bahwa penghargaan ini dulunya dikhususkan untukorang Malaysia saja. Sampai akhirnya pemerintah setuju untuk diberikan padamahasiswa Malaysia. Dan saya adalah orang Arab dan Palestina pertama yangmendapatkan penghargaan ini.&rdquo

Keluarga al-Batsh menyatakan bahwa rencananyaFadi al-Batsh meninggalkan Malaysia hari Ahad (22/4/2018) untuk berangkat keTurki guna memimpin konferensi ilmiah internasional di bidang Energi di sana.

Fadi al-Batsh dibunuh pada Sabtu (21/4/2018)pagi dengan sejumlah peluru yang menembus kepala dan tubuhnya saat dalamperjalanan ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh di ibukota MalaysiaKualalumpur. Keluarga al-Batsh menuduh dinas intelijen luar negeri ZionisMossad berada di balik pembunuhan keji ini.

Ayah al-Batsh kepada aljazeera mengnatakanbahwa keluarga menuduh Mossad bertanggung jawab atas pembunuhan ini. Dia menyerukanpemerintah Malaysia melakukan investigasi segera untuk mengungkap status aksipembunuhan ini.

Dia mengatakan bahwa putranya “sangat unggulbagi dalam bidang teknik listrik. Telah memenangkan beberapa penghargaaninternasional di bidang ini. Untuk itulah mengapa Israel melihatnya sebagaiancaman terhadapnya.”

Mossad Israel selalu menargetkan para ilmuwanArab dan Muslim di banyak negara dengan tujuan agar orang Arab dan Islam tidakmemiliki keunggulan di bidang energi dan teknologi. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied