Para pemimpin Arab yang ikut dalam tergabung dalam KonferensiTingkat Tinggi Arab yang ke 29 di kota Dzahran Saudi Ahad (15/4) membahas identitasArab bagian timur Al-Quds sebagai ibu kota Al-Quds.
Dalam rekomendasi terakhir KTT yang membawa tema KTTAl-Quds para pemimpin Arab menegaskan tentang hak Palestina yang berdaulatterhadap tanah Palestina sepenuhnya yang terjajah tahun 1967 termasuk didalamnya Al-Quds timur.
Namun hadirin sepakat untuk mengusung pedamaian sebagaisetrategi pilihan dan alternativ untuk menyelesaikan konflik Arab-Israel sesuaidengan Inisiatif Damai Arab yang telah diluncurkan Saudi tahun 2002 lalu.
Mereka juga menegaskan penolakanya serta kecamanyaterhadap keputusan Amerika Serikat yang mengakui Al-Quds sebagai ibu kotaIsrael dan memindahkan kedubesanya ke sana. Mereka menganggap keputusantersebut batal dan pelanggaran terhadap undang-undang internasional.
Di samping itu KTT mengutuk dengan keras kebijakanpermukiman dan penjajahan Israel yang ilegal terhadap semua tanah negara Palestinayang terjajah tahun 1967 termasuk Al-Quds Timur.
Dalam pada itu para pemimpin Arab ini menyerukan semuapihak komitmen dengan resolusi Liga Arab dan merealisasikanya dengan memberdayakanjaringan pengaman finansial secepatnya senilai 100 juta dollar Amerika perbulanyasebagai bentuk bantuan bagi Palestina dalam menghadapi tekanan dan krisis keuangan.
KTT yang ke 29 ini dihadiri 14 pemimpin negara Arab dantelah disepakati untuk mengambil tema KTT Al-Quds.
Pada Desember 2017 kemarin Donald Trump mengakuiAl-Quds sebagai ibu kota Israel yang melahirkan penolak dari dunia secara luas.Walau masalah Palestina ini sering menjadi tema sentral dalam setiap KTT Arabnamun semua keputusannya belum berubah menjadi sikap politik di lapangan.(asy/pip)
