Tue 6-May-2025

Perlawanan Rakyat di Gaza Sukses di Tepi Barat Gagal Kenapa?

Senin 16-April-2018

Sudah lebihdari tiga pekan pawai kepulangan akbar diluncurkan di Jalur Gaza. Berbagai inovasiterjadi dalam metode-metodenya. Kekuatan pesannya telah sampai. Momentum massadan medianya tetap terjaga. Setelah semua itu pawai kepulangan telah suksesdalam menarik semua perhatian dan opini di tengah-tengah capaian-capaian yangdiwujudkan dalam skala lokal dan global.

Barangkalai pertanyaansaat ini di benak banyak orang tentang sebab keberhasilan model perlawanan rakyatdi Jalur Gaza dan momentum yang didapatnya ini sementara metode yang sama yangdigunakan di Tepi Barat sering gagal yang menyebabkan banyak orang mencaritahu sebab-sebab ini melalui analisis dan studi.

Antara duapendekatan

Petinggi GerakanHamas Washfi Kabha mengatakan “Mereka yang mengikuti jalannya peristiwadi ranah Palestina antara Tepi Barat dan Gaza menemukan perbedaan dan besarantara slogan-slogan dan aplikasi dalam penanganan Palestina terhadap semua masalah.Sarana konfrontasi dengan musuh lebih taktis di Gaza daripada di Tepi Barat sesuaidengan kondisi yang berbeda di antara keduanya. Barangkali berlanjutkankoordinasi keamanan (antara Otoritas Palestina dengan penjajah Zionis di JalurGaza) dan penangkapan berulang-ulang terhadap aktor yang aktif dan jujuradalah faktor penting untuk perbedaan ini.”

Kepada PusatInformasi Palestina mantan menteri urusan tawanan Palestina inimenambahkan “Perbedaan ini pada esensinya disebabkan oleh dua pola pikiryang berbeda dalam pendekatan dan pemikiran. Maksud saya di sini adalah polapikir afektif yang memiliki kapasitas dan kemampuan bimbingan dan pengaruh diGaza ada pengaruh Hamas sementara di Tepi Barat ada pengaruh Fatah. Yang disebutterakhir ini hanya terbatas pada kegiatan-kegiatan terbatas yang terkait denganpembangunan tembok pemisah penyitaan tanah dan penutupan sebagian jalan ataupemboikotan produk dari permukiman-permukiman Yahudi atau bahkan reaksisementara sebagai akibat dari serangan pemukim Yahudi yang berulang terhadapwarga Palestina seperti di desa-desa Nabi Saleh Nilin Kafr Qaddum Maasaradan lain-lain.”

Lebih lanjutdia mengatakan &ldquoKegiatan-kegiatan ini pada puncak momentumnya jumlah pesertanyatidak lebih dari beberapa puluh orang. Sebagian besar adalah asing dan kalangankiri &ldquoIsrael&rdquo. Otoritas Palestina sangat berkepentingan untuk mempertahankan jumlahnyatetap sedikit. Kegiatan-keegiatan yang bersifat simbolis ini tidak bersifatkontinyu dan langgeng sebisa mungkin menghindari kontak dengan tentara penjajahZionis karena tidak ingin masalahnya keluar dari kerangka dan ruang lingkupkontrolnya.”

Sementara ituJalur Gaza menurut Kabha “Peran Hamas adalah yang paling kuat danberpengaruh. Pada saat yang sama pola pikir dan dan penanggannya dimugkinkan untukfaksi-faksi dan organisasi-organisasi lain dan mereka diberikan peran danruang dalam mobilisasi penggalangan dan pengorganisasian. Sementara Fatah menghilangkanperan faksi-faksi dan organisasi-organisasi lain. Bahkan dinas keamanan OtoritasFatah memburu para aktivis Hamas yang aktif dan tidak mengizinkan merekamelakukan aktivitas atau kegiatan apapun meskipun aktivitas atau kegiatan tersebutdalam konteks dan kerangka perlawanan lunak.&rdquo

Pengejaran keamanan

Kabha mengaitkanpenurunan perlawanan rakyat di Tepi Barat dengan apa yang dia sebut strategipengejaran keamanan ganda (memburu para aktivis perlawanan) oleh dinas keamananOtoritas Palestina dan pasukan penjajah Zionis pada saat yang sama terhadap siapasaja yang berpikir tentang perlawanan dan tanpa memperhatikan jenisnya. Dia menambahkanadalah wajar bisa pengejaran dan penangkapan ini mempengaruhi persiapan rakyat untukberpartisipasi dalam kegiatan di Tepi Barat. Sementara itu gerakan Hamas di Gazamemfasilitasi dan membantu proses partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini doktrinkeamanan pada Otoritas Palestina tidak membiarkanHamas mengambil napas.

Kabhamembandingkan antara Gaza yang di dalamnya gerakan Hamas mengadopsi pendekatanperlawanan dan memperdalamnya dalam benak para generasi dengan Tepi Barat yangdi dalamnya Otoritas Palestina sengaja menenggelamkan penduduknya dengan kecemasankewajiban keuangan hutang dan masalah sosial untuk memalingkannya dari melawanpenjajah Zionis dan menghadapinya.

Kabha melihatbahwa kontrol penuh penjajah Zionis pada desa-desa gang-gang dan kota-kota di TepiBarat melalui beberapa pos perlintasan militer pemutusan jalan danelemen-elemen pengendalian lainnya dengan sendirinya mengurangi marginpergerakan mobilisasi dan penggalangan puluhan ribu orang untuk berpartisipasidalam semua jenis kegiatan.

Dia mengatakanbahwa Tepi Barat berada dalam kondisi tidak adanya konsensus nasional danfaksionalisme yang efektif. Karena poros faksi-faksi ini (Hamas) menjadisasaran pengejaran keamanan dan tidak diizinkan untuk bergerak. Bahkanfaksi-faksi PLO adalah faktor yang melemah dengan kebungkamannya terhadapkejahatan Otoritas Palestina terhadap Hamas. Yang mana hal ini membuka jalanbagi Otoritas Palestina untuk memukul setiap infrastuktur atau inkubator perlawananyang mungkin muncul lagi. Di mana masjid-masjid dinetralkan dan peran merekadibatasi. Padahal masjid-masjid merupakan inkubator-inkubator paling penting dalammobilisasi penggalangan pengarahan dan pengumpulan untuk peluncuran kegiatan massalbesar dengan momentum yang mengesankan.

Di Gaza perlawanandan di Tepi Barat koordinasi

Sementara itu penulisdan analis politik Dr. Kamal Alawineh mengaitkan keberhasilan model perlawanansipil yang damai di Jalur Gaza dan kegagalannya di Tepi Barat dikarenakanbeberapa sebab Pertama adalah masalah keamanan politik dan struktur perlawananPalestina di Jalur Gaza serta perlindungan dan perhatian gerakan danfaksinalisme. Kedua adalah kesiapan untuk meledak dan perlawanan di Jalur Gazayang dimiliki masyarakat Palestina yang terbatas pada area geografis tertentu.

Lebih lanjutdia menjelaskan sebab-sebab perbedaan ini. Dia mengatakan bahwa di Gaza tidakada alternatif lain kecuali menembakan roket dalam perang sengit antaraperlawanan Palestina dan penjajah Zionis. Pada saat yang sama pengejaran keamananganda terhadap para aktivis politik yang menentang penjajah Zionis di TepiBarat penangkapan pemanggilan pemeriksaan para aktivis muda terjadi di TepiBarat. Sementara kebalikannya terjadi di Jalur Gaza dimana yang terjadi adalahdorongan dan dukungan secara media dan moral.

Alawinehmelihat jauhnya pos-pos pemeriksaan militer Zionis di Tepi Barat daripusat-pusat kota dan komunitas penduduk Palestina ancaman sarana transportasiPalestina dengan pencabutan izin dan penyitaan bus dan kendaraan yangmengangkut para aktivis perlawanan damai di Tepi Barat juga merupakan faktor-faktoryang mencegah kekuatan pawai-pawai rakyat.

Peran pimpinan

Sebab lain yangmembuat kuat pawai-pawai rakyat di Gaza dan lemah di Tepi Barat adalah bahwa diGaza keinginan untuk bernafas dari beban dan penindasan psikologis sosial danekonomi sangat besar sementara itu tidak ada adopsi resmi Palestina dan faksionalisasinyata bagi perlawanan rakyat di Tepi Barat.

Menurut Alawinehbergabungnya pimpinan politik dalam pawai-pawai kepulangan di Gaza adalahsalah satu sebab keberhasilan pawai. Dia melanjutkan &ldquoPimpinan berada ditengah-tengah pertempuran dalam pawai kepulangan akbar di Jalur Gaza. Sementarapimpinan politik dan pemuda lapangan tidak hadir dalam pawai di Tepi Barat disamping tidak ada konfigurasi organisasi dan ideologi yang nyata di Tepi Baratkarena realitas menyakitkan yang ada.

Dia menyatakanbahwa keraguan investasi resmi Palestina untuk perlawanan rakyat untuk menggerakkanperundingan damai dengan pihak Zionis kurangnya kepercayaan pemuda Palestinadalam perundingan sia-sia yang tidak menjamin dan tidak menuai hasil apa-apaadalah salah satu alasan penting bagi penurunan perlawanan rakyat di TepiBarat. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied