Seorang penulisdi sebuah korban di Inggris meminta negaranya agar menghentikan penjualansenjata ke Israel. Karena negara yang disebut terakhir ini telah melanggarhukum internasional dan menggunakan senjata tersebut untuk melakukan tindakanrepresif seperti menduduki tanah orang lain dengan kekuatan. Dan tindakan itudinilai bertentangan dengan hukum Inggris.
Penulis InggrisRifka Barnard dalam sebuah artikel di &ldquoThe Independent&rdquo mengatakan &ldquoLisensiInggris yang terus berlanjut diberikan untuk ekspor senjata ini dan tanpa merevisiagar sesuai hukum Inggris berarti bahwa Inggris bertindak melawan kebijakannyasendiri dan dengan sengaja memberikan apa yang bisa menjadi dukungan materialuntuk kejahatan perang dan tidak serius dalam kritiknya terhadap kekerasanIsrael terhadap Palestina.&rdquo
Dia menambahkanbahwa setelah ini Inggris tidak berhak untuk mengklaim sebagai negara yangnetral dalam konflik Palestina-Israel selama terus mempersenjatai dengan aktiforang yang melakukan aksi-aksi kekerasan dan kejahatan.
Dia menjelaskanbahwa dengan tingkat kriminalitas “Israel” dan arogansinya yangmenolak untuk menanggapi seruan yang disampaikan banyak negara dan organisasiinternasional tidak mengherankan apabila anggota parlemen Inggris dari semua warnapolitik untuk meninjau kembali penjualan senjata Inggris ke “Israel”yang dapat digunakan dalam pelanggaran hukum internasional.
Disebutkan bahwapemerintah Inggris menyetujui ekspor senjata dan teknologi militer ke”Israel” dengan nilai lebih dari 230 juta pound selama dua tahunterakhir termasuk suku cadang untuk F-35 yang digunakan dalam operasi pengebomandi Gaza dan kapal bersenjata yang digunakan dalam serangan reguler terhadapnelayan Palestina.
London jugamemberi izin ekspor peralatan yang lebih kecil seperti suku cadang pesawatsenapan sniper dan peluncur roket. Penulis Inggris ini berkomentar bahwaperalatan itu persis seperti yang digunakan Israel untuk menghadapi parademonstran Palestina yang tak berdaya dalam beberapa pekan terakhir.
Barnardmenyimpulkan dalam artikelnya bahwa dengan prediksi akan terjadi peningkatanaksi protes mingguan Palestina maka pilihan Inggris jelas yaitu menghentikanpenjualan senjata ke “Israel” atau bersiap untuk membelaketerlibatannya dalam kejahatan perang dan kekerasan yang tentu saja akan diajukanatas mereka.
Sejak diluncurkanpawai kepulangan akbar pada 30 Maret sudah 32 warga Palestina gugur dan lebihdari 3.000 orang terluka dalam aksi represif yang dilakukan penjajah Zionisterhadap para demonstran yang menjadi peserta pawai damai di perbatasan timurGaza. (was/pip)