Seorang pejabat Palestina menuturkan investigasiinternasional terhadap kasus pembantaian Jum&rsquoat kemarin (30/3) di depat pagarperbatasan antara Gaza dan Israel butuh delegasi dari Dewan Keamanan PBB.
Stephen Dujarric juru bicara resmi Sekjen PBB dalam konferensipersnya di kantor PBB di New York Senin (2/4) mengatakan pembicaraan masihberlangsung teman-teman kita di lapangan. Namun hingga kini belum ada kejelasanmengenai apa sebenarnya yang terjadi. Kami belum melakukan penyelidikan hingga hariini karena memang butuh persetujuan dan Dewan Keamanan PBB.
Dogrek mengisyaratkan dalam masalah ini butuh kesamaansikap di Dewan Keamanan. Saat menjawab pertanyaan tentang pengumuman menteriPerang Israel Evigdor Liberman menyebutkan Israel tidak bisa diajak kerjasama dalam bidang apapun di komite internasional terkait masalah ini.
Adapun mengenai langkah berikutnya yang akan diambil DKPBB dalam hal ini. Stephen Dujarric menjelaskan kami akan melihat perkembangannyadulu. Kami masih tetap meminta agar dilakukan pemeriksaan.
Sebelumnya sekjen PBB Antonio Guterez dalam konferensipersnya Jum&rsquoat kemarin meminta dilakukan pemeriksaan secara independent dantranfaran.
Sementara departemen Kesehatan Palestina di Gaza melaluipernyataan persnya menuding tentara Israel sengaja mengincar orang untukdijadikan sasaran tembak dan menambah banyak korban manusia. Selain itu merekamenghalangi aksi massa Palestina di perbatasan khususnya bagi warga yangtinggal di wilayah Palestina jajahan 48.
Hingga saat ini sudah 18 orang gugur syahid dan 1479orang lainya luka-luka dalam aksi Hak Kembali yang bersamaan dengan peringatanhari Bumi Palestina yang jatuh pada 30 Maret 42 tahun yang lalu.
Peringatan hari Bumi yang jatuh pada 30 Maret inibermula ketika tentara Zionis membantai enam demonstran Palestina pada 30 Maret1976 yang mempotes perluasan dan penggusuran tanah milik Palestina diwilayahnya. (asy/pip)