Tue 6-May-2025

Pawai Kepulangan dan Konflik Timur Tengah

Senin 2-April-2018

Peristiwa Pawai Kepulangan di garisperbatasan Gaza mendapat respon di pentas politik internasional. Terutama ditengah liputan khusus yang dilakukan media internasional serta tindakanrepresif tentara zionis yang menewaskan 16 demonstran dan melukai lebih dari1500 orang.

Para pengamat media dan politik disejumlah media internasional sepakat bahwa peristiwa di Gaza bisa mengobarkankawasan Timur tengah seperti yang pernah terjadi pada Intifadah al-Aqsha tahun2000 dan perang Gaza tahun 2014.

Dan sebaliknya sejumlah media Israelmenyatakan bahwa aksi pawai kepulangan telah mengembalikan Gaza ke pentasinternasional sebagai awal pergerakan rakyat Palestina menolak situasi yangterjadi.

Waktu dan Konteks

Surat kabar Inggris The Guardianmenyatakan bahwa peristiwa di Gaza mungkin bisa mengobarkan situasi TimurTengah terutama ketika tak ada perdamaian yang jujur dimana sikap Saudijustru mendukung Israel.

Kolumnis di surat kabar tersebutSimon Tisdale menyampaikan pertanyaan terkait sejauh mana kemampuan aksimenyulut krisis di Timur Tengah dan mungkinkan menyeret Suriah Libanon danIran? Dimana peringatan Hari Bumi kali ini berbeda dengan sebelumnya terkaitwaktu dan konteks yang akan berlangsung selama 6 pekan dan berakhir padaperingatan Nakba ke 70 (Penjajahan Palestina tahun 1948) pada 15 Meimendatang.

Simon mengaitkan antara peristiwa di Gaza danrencana Amerika memindahkan kedubesnya ke al-Quds sebagai ibukota Israel disaat yang sama mengabaikan banyak tuntutan Palestina secara ringkas menurutnyakondisi tengah menghangat yang bisa menyebar ke seantero kawasan.

Kolumnis menyatakan kekhawatirantersebesar justru ada pada Hizbullah Libanon yang menjadi musuh Israel dansekutu Iran yang mengendalikan kawasan perbatasan dengan Israel. Menurutnya ancamanutama bagi Israel ada di Hizbullah yang memiliki rudak jarak pendek menengahdan jarak jauh.

Rudal-rudal ini mencapai 130 ribubuah dan lebih dari 50 ribu prajurit banyak dari mereka ikut berperang diSuriah.

Jika konfrontasi berlanjut di Gazadan meluas kolumnis memprediksi kemungkinan Hizbullah melakukan intervensiterutama dengan adanya janji Iran untuk membantu Hizbullah jika terjadipertempuran baru.

Di saat Iran terus menegaskandukungan bagi Hizbulllah Libanon Israel berjanji untuk menghancurkannya disetiap pertempuran yang mungkin terjadi.

Dukungan Trump

Kolumnis memandang tak ada manfaatmenunggu sikap DK PBB seusai menggelar pertemuan Jumat malam dalam sidangdarurat DK tak mampu bersikap meski hanya konferensi pers bersama.

Menyoroti sikap Saudi yang pernahmenjadi inisiator perdamaian Arab sikapnya kali ini mendukung Israel danmemusuhi Iran satu sikap dengan Mesir.

Tisdale menganggap dorongan Saudikepada Amerika untuk melakukan intervensi justru menghabiskan waktu setelahPresiden Donald Trump memperlihatkan dukungan kepada Israel dan bukan penengahdalam konflik ini.

Semua dampak yang mungkinditimbulkan Trump bertekad mengakhiri kesepakatan nuklir dengan Iran pada Meimendatang jika ia berhasil maka dipastikan segera menghapus semua kartunya diTimur Tengah.

Di lain pihak pengamat militermenyebutkan gugurnya 16 demonstran Palestina mengembalikan penderitaan Gaza kepanggung internasional fenomena ini merupakan pendahuluan untuk pergerakanrakyat Palestina memprotes kondisi yang menimpa mereka.

Demonstran Hakiki

Pengamat militer di surat kabarYediot Ahronot Alex Fishman menulis para demonstran berjumlah sekitar 30 ribuorang termasuk para wanita dan anak-anak Hamas tak menyertakan seluruhanggotanya mereka ini sebagai demonstran hakiki yang menegaskan kesuksesanaksi gelombang pertama.

Menurut Fishman capaian terpentingbagi Hamas adalah reaksi di pentas internasional dan kembalinya krisis di Gazake panggung kesadaran internasional. Disebutkan bahwa gelombang protesinternasional akan berlanjut sebelum Israel membayar ganti rugi akibat tindakanrepresif yang menyebabkan korban meninggal dan luka-luka.

Jatuhnya 16 korban meninggal bagiHamas menjadi sumbu penyulut aksi mendatang papar Fishman.

Sementara tembakan yang dilancarkanpara sniper Israel terhadap para demonstran karena tak ada cara lain yangdimiliki Israel untuk mencegah ribuan Palestina memasuki kawasan internalIsrael.

Fishman mengingatkan Israel agar takberlebihan dalam tindak represif terhadap Gaza kegagalan Israel dalammenggagalkan Intifadah pertama akan terulang dan bisa memicu kobaran luas danIsrael akan menjadi terdakwa dari berbagai sisi.

Agenda Internasional

Fishman menegaskan bahwa aksidemonstrasi bisa berlanjut selama beberapa bulan kedepan dan jika satu pihakmenggunakan senjata sebagai contoh sniper maka tak ada pilihan bagi militerdan terpaksa melakukan reaksi di sekitar garis perbatasan dan mungkin agresimiliter ke Gaza.

Menurut pengamat militer di canel 10Israel Alon ben David militer Israel berhasil mencegah masuk demonstran danmemasang bahan peledak sementara Hamas berhasil menghadirkan puluhan ribuaktifis dan kebimbangan tengah menerpa Abu Mazen (Mahmud Abbas PresidenPalestina) karena Hamas berhasil menjadi organisator yang memimpin perlawananPalestina.

Hamas menginginkan agar Gaza menjadiagenda internasional dan hal ini sukses dilakukannya Hamas akan terusmelanjutkan aksi ini sehingga rintangan besar masih berada di hadapan kitaungkap Alon.

Sejumlah pengamat Israel menyebutkantidak terjadi satu pun serangan roket dari Gaza sejak aksi berlangsung. Namun menurutpengamat militer di surat kabar Ha&rsquoaretz Amos Harel aksi kemarin telah banyakmenyibukan pimpinan dan militer Israel mulai dari panglima militer GhadiAzenkot sampai pangkat terendah.

Jika demonstrasi berlanjut secaraotomatis mempengaruhi rencana latihan militer Israel yang intensif dilakukanakhir-akhir ini memanfaatkan suasana kondusif di kawasan.

Aksi demonstrasi Palestina di Gaza bisamemicu hambatan baru yang bisa meluas ke Tepi Barat dan al-Quds Timur. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied