Setelah menantidan menunggu-nunggu selama dua hari penjajah Zionis menolak menyerahkanjasadnya maka keluarga Mush&rsquoab Salul terpaksa membuka &ldquorumah duka&rdquo untukmenyambut kedatangan warga tetangga dan masyarakat kamp pengungsi Nushairat.
Siper penjajahZionis menembah Mush&rsquoab Salum dan sahabatnya Muhammad Rubaiyah keduanyaberusia 22 tahun dekat pagar kawat pemisah di utara lokasi kamera militerpenjajah Zionis di perbatasan dekat Hijr Deik.
Para saksi matamengatakan bahwa para serdadu penjajah Zionis di barak-barak militer terusmelepaskan tembakan ketiga kedua pemuda telah jatuh ke tanah. Para serdadupenjajah Zionis menyeberang pagar pemisah dan terus melepaskan tembakan ke arahkedua korban. Kemudian melancarkan serangan meriam artileri ke lokasi dekat posperlawanan. Mereka meninggalkan korban tergeletak di tanah sampai pagi hariberikutnya.
Pada hari Ahad(1/4/2018) malam keluarga Salul dan Rubaiyah menerima telepon darurat yangmenyuruh keluarga mereka (Musy&rsquoab dan Muhammad) agar segera hadir ke PalangMerah di sana ada kabar yang menggembirakan. Begitu keluarga keduanya tibamereka diterima oleh salah seorang pejabat Palang Merah yang hanya memberi tahubahwa kedua pemuda (Mush&rsquoab dan Muhammad) telah terbunuh tanpa diberi tahurincian lainnya.
Sementara itupihak penjajah Zionis melalui media mereka menyatakan tidak akan menyerahkanjasad kedua korban (Mush&rsquoab Salul dan Muhammad Rubaiyah). Jasad keduanyaditahan sebagaimana nasib para syuhada terowongan yang gugur dalam gempuranpasukan penjajah Zionis pada November 2017 lalu di timur Deir Balah.
Ir. ZuhairSalul ayah Mush&rsquoab Salul mengatakan bahwa penjajah Zionis menolak menyerahkanjasad anaknya dengan dalih kedua korban berusaha menyerang pasukan penjajahZionis dekat pagar pemisah di perbatasan. Zuhair menegaskan bahwa penjajahZionis sudah biasa menyerang warga sipil.
Dia menambahkan&ldquoPawai dan aksi yang berlangsung sejak berhari-hari ini adalah pawai dan aksidamai. Saya sudah meminta seluruh lembaga internasional dan kemanusiaan untukmengembalikan jasad anak-anak kami. Namun penjajah Zionis tetap gigih untukmenahan jasad mereka.&rdquo
Malam itu Ahad(1/4/2018) adalah malam yang berat bagi keluarga Salul. Awalnya merekaterkejut mendapat panggilan darurat agar segera ke Palang Merah untukmengetahui kabar dengan baik sampai beredar desas-desus di tentangga merekadari keluarga Rubaiyah bahwa salah seorang syuhada kemungkinan masih hidup.
Zuhair Salulmenyatakan bahwa kejahatan penjajah Zionis ini tidak akan membuat gentar rakyatPalestina untuk terus melanjutkan aksi damai dalam pawai kepulangan Hak Kembalisampai mereka bisa kembali ke desa-desa dan kota-kosa asal mereka diusir paksamelalui todongan senjata. (was/pip)