Sabtu (31/3/2018) Amerika menggagalkan drafpernyataan yang diajukan Kuwait ke DK PBB mengenai situasi di tanah Paletinasetelah terjadi pembantaian yang dilakukan pasukan penjajah Zionis pada hariJum&rsquoat lalu terhadap perserta aksi pawai damai kepulangan di Jalur Gaza. Aksi pembantaiantersebut mengakibatkan 17 warga Palestina gugur dan lebih dari seribu lainnyaluka-luka.
Kantor berita aljazeera menyebutkan AMmenentang draf pernyataan yang diajukan Kuwait atas nama kelompok Arabsehingga mencegah dikeluarkannya pernyataan dari DK PBB.
Kuwait berusaha agar DK PBB mengeluarkanpernyataan dalam sidang yang digelar pada hari Jum&rsquoat lalu terkait aksipembantaian Israel tersebut namun Washington menentangnya dan menyerukanKuwait untuk menggelar sidang terbuka di tingkat delegasi.
Washington menentang draf pernyataan yangdiajukan Kuwait yang dibagikan dalam sidang terbuka meskipun draf tersebuttidak berisi kecaman terhadap serangan pada aksi pawai kepulangan yang dimulaihari Jum&rsquoat lalu bertepatand engan hari Bumi dan akan berlangsung sampaipertengahan April mendatang.
Diskusi sebagian besar delegasi fokus padaketidakseimbangan antara sifat protes dari pihak Palestina dan penggunaankekuatan oleh pihak Israel. “Ini bukan pertama kalinya Washington mencegahkecaman terhadap Israel di DK PBB” ungkap koresponden aljazeera. Sikap ASsemakin kuat sejak Duta Besar AS untuk PBB Nicky Healy mengambil alih tugasnya.
Draf yang digagalkan Washington inimengungkapkan kekhawatiran yang sangat dari DK terhadap situasi di perbatasanGaza dan menegaskan hak proter damai. Draf ini juga menyayangkan korban jiwameninggal dari warga yang tidak berdosa serta menyerukan untuk dilakukaninvestigasi atas peristiwa hari Jum&rsquoat di Gaza tersebut.
Sselain itu juga mengungkapkan kecemasan yangsangat DK PBB terhadap situasi di perbatasan Gaza dan menyerukan akan dilakukaninvestigasi independen dan transparan dalam peristiwa ini menghormati hukum HAMinternasional dan hukum kemanusiaan internasional yang diantaranya adalah soalperlindungan terhadap warga sipil. Juga seruan kepada semua pihak untuk menahandiri dan mencegah meningkatnya eskalasi. (was/pip)