Tue 6-May-2025

Sepenggal Kisah Syaikh Ahmad Yasin di Sel Isolasi

Minggu 25-Maret-2018

Dari hari kehari mulai terungkap potret baru kehidupan dan sejarah Syaikh Ahmad Yasinyang selama 9 tahun mendekam dalam penjara Zionis dan keseluruhannya diahabiskan dalam sel isolasi. Rahasia masa-masa itu masih ada di hati dan pikiranorang-orang yang menyertai dan mendampinginya.

Nidhal AbuSa&rsquoadah adalah salah satu dari sekian oleh yang menyertai Syaikh Ahmad Yasin didalam penjara Zionis. Eks tawanan yang telah bebas dari penjara Zionis iniberasal dari kota Bet Dajn di timur kota Nablus wilayah utara Tepi Barat. Diamendampingi Syaikh Ahmad Yasin selama mendekam di sel isolasi di penjara KfarYuna di tahun 1994. Selama tiga bulan dia melayani Syaikh Ahmad Yasin.

Dalam wawancaradengan Pusat Informasi Palestina Abu Sa&rsquoadah menceritakan sebagian dariapa yang terekam ingatannya selama masa mendampingi Syaikh Ahmad Yasin. Diaberusaha mengungkap beberapa penggalan hidup Syaikh Ahmad Yasin yang belumdilihat oleh siapapun setelah 13 tahun beliau gugur oleh rudal penjajah Zionis.

Kepada PusatInformasi Palestina Syaikh Nidal Abu Sa&rsquoadah (52) mengatakan bahwa diamerasa sangat bahagia begitu para tawanan sipil diizinkan untuk melayani SyaikhAhmad Yasin setelah sebelumnya yang bisa memberi bantuan untuk urusan SyaikhYasin hanya para sipir penjara sipil atau polisi penjajah Zionis.

Abu Sa&rsquoadahtidak bisa menyembunyikan kebahagiannya yang membuncah karena dia termasukgenerasi awal yang bisa melayani Syaikh Ahmad Yasin. Perasaan itu diaungkapkan &ldquoSaya teramat sangat ingin bertemu Syekh di penjara. Sayadipindahkan ke bagian penjara isolasi di tempat Syekh berada. Saya kebetulanmemasuki bagian itu dan Syeikh Yassin berada di halaman penjara di tempat yangdikenal sebagai al-Fawra (mencari angin). Begitu saya melihatnya saya langsungmenunduk ke arahnya. Saya segera mencium wajah dan kedua tangannya. Tanda-tandakebahagiaan terlihat di wajah Syekh karena bertemu dengan saya dan dengan salahsatu anak muda Tepi Barat dan anggota gerakannya.&rdquo

Pukul 2 Pagi

Beliau sangatberbeda dalam segala hal dengan yang lain. Tidak pernah letih dan tidak pernahlelah. Meski beliau sakit dan kondisi kesehatannya yang memprihatinkan namunbeliau adalah orang yang paling disiplin dengan waktunya. Paling perhatiandengan waktunya jangan sampai ada waktu yang terbuang tanpa kontribusi danatau ibadah.

Begitulah AbuSa&rsquoadah menggambarkan program harian Syaikh Ahmad Yasin. Dia mengatakan &ldquoSyaikhAhmad Yasin mengawali harinya pada pukul 2 pagi dengan melaksanakah shalatmalam dan membawa al-Quran sampai terbit fajar. Setelah shalat Subuh beliauistirahat sejenak sampai waktu sarapan. Kemudian jam-jam siangnya beliaugunakan untuk membaca dan mengikuti berita harian. Hal itulah yang menjadikanSyaikh Yasin seperti ensiklopedi informasi dalam banyak sisi wawasan dan ilmupengetahuan.&rdquo

Abu Sa&rsquoadahmenerangkan tentang wawasan Syaikh Yasin &ldquoKami bertanya kepada beliau tentangtema-tema fiqih politik dan masalah-masalah militer. Kami dapati beliaujawaban-jawaban yang cukup luas dalam masalah-masalah tersebut.&rdquo

Pendiritaanfisik dan penahanan tidak mampu merampas keindahan spirit jiwanya. Demikiankata Abu Sa&rsquoadah menggambarkan Syaikh Ahmad Yasin yang memiliki keistimewaansuka humar melontarkan candaan dan mendengarkannya. Juga tentang pelajaranpaling menonjol yang dipelajari Abu Sa&rsquoadah dari Syaikh Ahmad Yasin katanya&ldquoBeliau adalah ibarat sekolah dalam kesabaran. Beliau selalu menganggap enteng soalpenahanan ini dengan mengatakan: penjajah Zionis yang mengeluarkan vonishukuman namun hanya Allah semata yang menentukan langit-langit dan tanggalpembebasannya. Dan beliau sendiri divonis penjara seumur hidup.&rdquo

Karisma yangtinggi

Meskipun SyaikhAhmad Yasin mengalami lumpuh total berat badannya tidak lebih dari 55kilogram belum lagi berbagai penyakit yang beliau deerita sebagaimanadinyatakan oleh Abu Sa&rsquoadah namun beliau tetap memiliki harisma besar di hatimusuh-musuhnya sebelum di hati kawan-kawannya. Abu Sa&rsquoadah bercerita satuperistiwa &ldquoSaya ingat ketika terjadi aksi penculikan serdadu Zionis Nahshon Vixmanpihak penjara saat itu menarik semua cangkir dan gelas dari kamar Syaikh Yasinsebagai reaksi terhadap aksi tersebut.&rdquo

Dia menambahkan&ldquoWaktu itu Syaikh Ahmad Yasin sangat marah dan beliau berkata: Wahai AbuShuhaib bawakan pena dan kerta tulis. Beliau mengirim surat ke menejemenpenjara. Begitu surat diserahkan direktur penjara pun diliputi ketakutan danberkata kepada saya: saya akan mengembalikan semua yang disita dari kamarSyaikh meski karena itu saya harus membelinya dengan uang pribadi saya tapisaya minta jangan diajukan pengaduan ini ke menejemen penjara.&rdquo

Dalam peristiwalain Abu Saadah menggambarkan dampak penyanderaan Brigade Qassam terhadapserdadu Zionis Vixman dia mengatakan “Delegasi Zionis yang terdiri dari paramenteri dan pemimpin militer bergantian memantau ruang isolasi Syaikh mereka memintabeliau mengirim pesan kepada para penyandera yang isinya meminta meraka untukmeembebaskan serdadu Vixman. Namun kemudian Syaikh menolak dengan tegas: Sayatidak akan mencampuri masalah ini Brigade Qassam lebih tahu apa yang merekalakukan kata-kata saya sekarang ini tidak akan didengar mereka ada ribuanorang Palestina di penjara Anda jadi bebaskan mereka.”

Karamah

Dalam sebuahriwayat yang diceritakan Abu Sa&rsquoadah untuk pertama kalinya mengisyaratkankadar intiusi yang kuat Syaikh Ahmad Yasin. Dia mengatakan &ldquoPada suatu hari Syaikhterbangun dari tidur siang secara tiba-tiba. Beliau berkata kepada saya: AbuSuhaib saya menyalakan televisi. Saya merasa bahwa sebuah aksi besar telah terjadidi entitas (Israel). Segera setelah saya nyalakan tv saluran tv beritamenyiarkan kabar tentang sebuah aksi besar yang menyebabkan kerugian manusiadan material entitas Israel. Yaitu aksi “Dizenkov” yang berlangsungdi pusat Dizenkov di Tel Aviv yang dilakukan oleh Asy-Syahid Qasami Saleh Shawidari kota Qalqilya yang menewaskan 13 orang Zionis dan melukai puluhan lainnya.&rdquo

Abu Sa&rsquoadahmenutup kisahnya dengan mengungkapkan bahwa waktu tiga bulan menyertai Syaikhberlalu begitu cepat namun dia merasakan banyak kebanggaan dan kekaguman yangmemenuhi hatinya. Dia mengatakan &ldquoSaya merasa bangga pernah menjadi bagiandari kehidupan Syaikh Ahmad Yasin. Saya tidak pernah membayangkan kalau sayaakan memiliki hak istimewa memberi beliau makan dan melayakinya. Allah telahmemberikan anugerh kepada saya dengan nikmat ini. Segala keutamaan dan segalapuni hanya milik Allah. Saya berharap menjadi teman beliau di surga kelak.”(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied