Tue 6-May-2025

Rencana “E1” Proyek Paling Bahaya Pisahkan al-Quds dari Tepi Barat

Kamis 22-Maret-2018

Otoritaspenjajah Zionis Israel sedang berusaha memanfaatkan keputusan Presiden AmerikaDonald Trump yang mengakui al-Quds atau Yerusalem sebagai ibukota entitasZionis dan pemindahan kedubes Amerika ke al-Quds untuk melaksanakan proyekpembangunan permukiman Yahudi paling berbahaya di kota al-Quds yang dikenaldengan &ldquoRencana E1&rdquo. Rencana ini dengan sendirinya akan memisahkan al-Qudssecara total dan secara keseluruhan dari wilayah Palestina.

Proyek inidiumumkan tahun 1994 di atas wilayah seluas 12.443.000 meter persegi dari tanahdesa at-Tur Anata Izariyah dan Abu Deis. Rencana yang disetujui tahun 1997oleh Menteri Militer Zionis Yitzhak Mordechai (kala itu) ini bertujuan untukmendirikan kawasan industri di atas tanah seluas 1 kilometer persegi pendirian4000 unit permukiman Yahudi dan 10 hotel.

Rencana PalingBahaya

Pakan danpeneliti masalah permukiman Yahudi Khalil Tafkaji menyebut rencana ini adalahrencana Zionis paling berbahaya bila sudah dilaksanakan. Direktur Peta danSistem Informasi di Association of Arab Studies ini menghubungkan hal tersebut denganbeberapa alasan.

Di antaraalasan yang paling penting adalah penutupan wilayah timur dari wilayah al-Quds sepenuhnyapengepungan daerah-daerah (Anata at-Tur dan Hazma) dan tidak ada kemungkinan perluasandi masa depan ke arah Timur. Rencana ini juga mencegah pendirian al-Quds timursebagai ibukota Palestina dan mencegah kemungkinan pengembangannya ke arahtimur. Rencana ini juga menghubungkan semua koloni Yahudi yang terletak diwilayah timur dan di luar perbatasan kotamadya penjajah Zionis dengan koloni-koloniYahudi di dalam perbatasan kotamadya al-Quds dengan demikian akan mengubahdesa-desa Arab menjadi kantong-kantong yang dikepung oleh koloni-koloni Yahudi.

Selain jugauntuk pendirian Yerusalem Raya menurut konsep Israel yang luasnya setara dengan10% luas wilayah Tepi Barat serta menciptakan perubahan mendasar padapersoalan demografi Palestina untuk kepentingan penjajah Zionis Israel.

Komplekspermukiman Yahudi Ma&rsquoale Adumim termasuk di dalamnya adalahpermukiman-permukiman kecil yang menginduk ke kompleks permukiman tersebut ditambah kawasan perluasan yang dikenal dengan &ldquoRencana E1&rdquo merupakan proyekpermukiman Yahudi paling berbahaya yang berdiri di atas tanah al-Quds karenamengancam keterhubungan dan ketersambungan wilayah Palestina.

Kompleks koloniAdumim terletak di dataran yang membentang di timur al-Quds yang merupakanwilayah paling penting dan paling vital untuk pengembangan dan pertumbuhanalami Palestina dan untuk kelangsungan hidup negara Palestina di masa depan.

Daerah inimerupakan lokasi strategis yang penting karena dinilai sebagai pusat geografisTepi Barat serta menghadap ke Kota Suci dan Lembah Yordan. Di daerah iniseperti di daerah-daerah lain di Tepi Barat ada kegiatan-kegiatan pemukimanilegal “Israel” yang melebihi rencana regional Zionis atas kepentinganPalestina dan upaya internasional untuk mewujudkan perdamaian.

Permukiman-permukimanIlegal Yahudi

Penjajah ZionisIsrael telah mendirikan sejumlah permukiman ilegal Yahudi di semua penjurudaerah ini. Di antaranya adalah kompleks permukiman Yahudi Maale Adumim AlmonKafar Adumim Alon Kedar dan Mishor Adumim dengan jumlah total pemukim Yahudiyang tinggal di permukiman-permukiman ini mencapai 47.500 pemukim Yahudi.

Kompleks permukimanMa&rsquoale Adumim adalah permukiman Yahudi terbesar di antara permukiman-permukimantersebut. Jumlah penduduknya mencapai 41 ribu dan luas daerah pengaruhnya 50kilometer persegi. Setara dengan luas daerah pengaruh kota Tel Aviv. Untuk diketahuibahwa jumlah pemukim Yahudi di permukiman Ma&rsquoale Adumim tidak lebih dari 10%dari jumlah penduduk Tel Aviv. Meski demikian permukiman ini terus mengalamiperluasan dan pertumbuhan yang stabil.

Sejak tahun2001 penjajah Zionis Israel sudah mulai membangun tidak kurang dari 8 ribu unitrumah permukiman baru di kompleks permukiman tersebut sampai sekarang.

Sementara itu18 komunitas Badui yang dihudi sekitar 3.500 warga Palestina dari suku Jahalinyang telah tinggal di daerah antara al-Quds Timur dan Lembah Yordan sejak tahun1950-an sedang menghadapi bahaya pemindahan paksa dan pengusiran dari daerahtempat tinggal mereka.

Arab Jahalinmenghadapi ancaman pengusiran untuk yang ketiga kalinya setelah mereka diusirdari daerah Nagev pada tahun 1948 mereka diusir dari daerah Ma&rsquoale Adumim padatahun 1998. Sekarang mereka menghadapi ancaman pengusiran dan pemindahan paksakapan saja akibat perluasan permukiman Yahudi Ma&rsquoale Adumim dan aktivitas pembangunanyang terus berlanjut di daerah &ldquoE1&rdquo.

PerluasanPermukiman-permukiman Yahudi

Sejak 1975ketika inti permukiman Maale Adumim dibangun dengan menempatkan sejumlah rumah-rumahmobil di lokasi tersebut Israel telah memperluas permukiman-permukiman Yahudiyang berdiri di daerah ini untuk memperkuat kontrolnya atas Al-Quds Timur dan daerahLembah Yordan serta untuk menciptakan keterhubungan teritorial-kolonial antarakedua wilayah strategis ini.

Pada saat ituIsrael membangun jaringan jalan yang luas yang menghubungkan permukiman MaaleAdumim dengan permukiman-permukiman yang menginduknya dan dengan al-Quds Barat.Israel juga mendirikan jalan raya utama (Rute 1) yang melewati permukiman-permukimanAdumim dari sisi timur menuju Lembah Yordan.

Sekarang ini Israelsedang menyelesaikan pembangunan tembok di sekitar permukiman Maale Adumim danpermukiman-permukiman yang menginduknya untuk memperkuat permukiman-permukimanini dan memfasilitasi kemungkinan perluasannya di masa depan.

Tembok iniyang menembus wilayah Palestina sepanjang 14 kilometer di timur perbatasan1967 akan mengintegrasikan pemukiman Maale Adumim ke wilayah entitas Zionis Israelyang berarti menggusur 58 km tanah Palestina menyempurnakan pengepungan al-QudsTimur dan membagi Tepi Barat menjadi dua bagian.

Pada saat”Israel” mengembangkan rencana ekspansi yang dikenal sebagai rencana E-1untuk memperkuat koneksi geografis antara permukiman-permukiman Adumim dan Al-QudsBarat maka berdasarkan rencana ini akan dibangun unit-unit rumah kolonipermukiman di atas tanah seluas 12 kilometer persegi di atas tanah Palestina didesa Anata at-Tur Isawiyah Abu Deis dan Izariyah.

Meskipun menurutrencana tersebut tanah Palestina yang digusur sangat luas jumlah unit-unitrumah yang akan dibangun tidak lebih dari 3.500 (yang dihuni sektiar 15.000pemukim Yahudi). Sementara itu sebagian besar lahan yang telah diambil alihakan dialokasikan untuk pendirian proyek-proyekbesar untuk industri dan bisnistermasuk kawasan industri gedung perkantoran pusat rekreasi dan olahraga 10 hoteldan sebuah pemakaman besar.

PenggusuranTanah

Pada bulanSeptember 2007 tentara Israel mengeluarkan perintah militer untuk menyitaseluas 1.128.000 meter persegi tanah Palestina yang terletak antara “Al-QudsTimur” dan permukiman Maale Adumim untuk membuka jalan alternatif untuk orang-orangPalestina yang menghubungkan wilayah selatan di Tepi Barat dengan wilayah timurdan utara. Tanah yang disita ini termasuk milik warga Palestina dari desa AbuDis Sawahara Nabi Musa dan Khan Ahmar. Rencananya rute jalan ini melewati bagianselatan dan timur dari tembok Adumim di luar blok permukiman Adumim. Pada akhirjalan ini menghalangi warga Palestina menggunakan jalan Rute 1 yang membentangmelalui area E1 blok permukiman Adumim dan jalan Rute 60 yang membentangmelalui al-Quds Timur.

Otoritaspendudukan Israel juga berniat membangun jalan lain sebagai bagian darirencananya untuk membuat koneksi di jaringan transportasi Palestina sementarapara pemukim Yahudi yang tinggal di permukiman-permukiman ilegal terus menikmatikeistimewaan ketersambungan geografi secara nyata antara blok permukiman Adumimdan al-Quds Barat.

Tidak mungkindiremehkan besarnya efek negatif dari pengintegrasian pemukiman-permukiman Ma&rsquoaleAdumim ke wilayah entitas penjajah Zionis Israel dan implikasinya terhadapkemungkinan pendirian negara Palestina yang layak yang terhubung secarageografis dan merdeka dengan ibukota al-Quds timur.

Jika Israel menganeksasipermukiman-permukiman Ma&rsquoale Adumim untuk dimasukkan ke wilayahnya maka Al-QudsTimur akan kehilangan daerah-daerah yang tersisa terakhir yang bisa menjamin pertumbuhandan pembangunan ekonomi al-Quds Timur di masa depan.

Selain itulokasi daerah ini dan ukuran yang besar akan memastikan menjamin kontrol Israelterhadap persimpangan jalan utama yang menghubungkan antara wilayah utara TepiBarat dan selatan secara permanen akan mengisolasi al-Quds Timur dari sisa wilayahTepi Barat dan membagi Tepi Barat menjadi dua bagian. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied