Sun 11-May-2025

Akankah Sanksi Terhadap Gaza Picu Perang Dengan Israel?

Rabu 21-Maret-2018

Karakter sanksi dan bentuk ancaman yang dilontarkan PresidenPalestina Mahmud Abbas terhadap Gaza memperlihatkan rencana tersembunyi yanghendak disampaikan kepada warga Gaza sampai ke tingkat kematian karenakurangnya sarana kehidupan. Hal ini membuat dilematis Hamas sebagai pemegangpanji perlawanan berada di hadapan pilihan sulit puncaknya adalah perangmelawan Israel.

Apakah Abbas sengaja mempercepat bentrokan antara perlawanan diGaza dan Israe? Ataukah kecerdasan dan pengalaman perlawanan bisa membuatnyamengambil pilihan lain?

Eskalasi Militer

Sejumlah pengamat dalam wawancara terpisah dengan Pusat InformasiPalestina sepakat bahwa sanksi baru yang diancamkan Abbas pasca bom terhadaprombongan PM Hamdalah bisa memicu eskalasi militer dengan Israel.

Menurut pengamat zionis Shalih Nuami meletusnya perang baruterhadap Gaza merupakan salah satu skenario yang diusulkan. Sanksi Otoritasterhadap Gaza bisa berkurang pasca perang terhadap Palestina setelah Hamasmenyerahkan pemerintahan untuk suksesnya rekonsiliasi sehingga sanksi ini bisamemicu ledakan melawan Israel sebagai penanggungjawab pertama dan langsungterkait krisis di Gaza.

Menteri perang Israel Libermenawal pekan ini menegaskan bahwaPresiden Palestina Mahmud Abbas mendorong perang antara Israel dan Hamas diGaza memanfaatkan ledakan yang mengincar rombongan PM Romi Hamdalah di Gaza.

Menurut Libermen rencana Abbas menghentikan suplay anggaran keGaza yang terkait layanan pokok seperti listrik medis dan air mengancam kondisikemanusiaan di Gaza yang bisa memicu bentrokan senjata antara Israel danfaksi-faksi perlawanan di Gaza yang terblokade.

Ledakan Sosial

Pengamat lainnya melihat bahwa ledakan sosial merupakan salah satupilihan yang mungkin dilakukan rakyat Palestina di Gaza sebagai alternatifdibandingkan pilihan bentrokan senjata.

Pengamat politik Nael Abdul Hadi menyatakan sanksi yangdiberlakukan Abbas kali ini bisa jadi sangat keras dan akan langsung berdampakpada kehidupan warga di Gaza seperti kenaikan pajak impor dan ekspor dariGaza pemotongan gaji pegawai yang semua itu memberikan kesempatan kepadaHamas untuk melakukan ledakan sosial terhadap Israel sebagai penanggung jawablangsung terkait krisis Gaza berlipat di Gaza.

Skenario ledakan rakyat merupakan yang paling baik sebagai contohklasik bagi perlawanan sehingga menjadi rintangan besar bagi Israel di hadapanmasyarakat internasional sehingga banyak yang menyoroti Gaza dan memutusjalan bagi pihak regional yang hendak menjadikan Gaza sebagai gerbang untukmenghapus persoalan Palestina lewat Deal of Century.

Hal ini menurut Abdul Hadi bahwa perlawanan Palestina berada dihadapan dua pilihan: Bentrokan militer atau Ledakan Sosial dan yang palingmemungkinkan pihak perlawanan memberikan kesempatan bagi masyarakat Gaza untukmenumpahkan emosinya ke perbatasan Timur.

Pengamat Khalil al Hayya anggota biro politik Hamas menegaskanbahwa blokade yang terus berlanjut di Gaza akan memicu ledakan yang akanberhadapan dengan Israel.

Dalam wawancara dengan kantor berita Anadholu Turki al Hayyamengatakan ada prediksi ledakan yang akan terjadi namun kami tak bisamemastikan dimana dan kapan serta model seperti apa? Dan jika itu terjadi makakami akan menghadapi penjajah Israel.

Penjajah Israel dan masyarakat internasional serta otoritas Palestinabertanggung jawab penuh terhadap krisis di Gaza mereka harus segera mengakhiriblokade.

Rakyat Palestina tengah bersiap menggelar rangkaian aksi bertepatandengan peringatan Hari Bumi 30 Maret ini dan peringatan 70 tahun PraharaPalestina pada Mei mendatang saat pemindahan kedubes Amerika ke al-Quds. Agendalainnya pemasangan kemah dekat garis perbatasan Gaza menuntut hak kembalipengungsi ke negeri mereka setelah mereka terusir dari sana tahun 1948 aksiakan dimulai sejak Hari Bumi sampai peringatan Prahara Palestina.

Menteri Perang Israel Libermen menyebutkan kondisi keamanan cukupsulit dan berbahaya di tengah rangkaian aksi Palestina yang digagas faksiperlawanan para pemuda dan masyarakat Palestina bertepatan dengan peringatanNakba ke 70 dimulai sejak Hari Bumi 30 Maret depan.

Libermen memaparkan kekhawatiran adanya eskalasi dalam beberapahari kedepan sebagai reaksi Palestina atas deklarasi Presiden Amerika DonaldTrump pada awal Desember lalu mengakui al-Quds ibukota Israel. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied