Tue 6-May-2025

Tepi Barat Utara: Perlawanan yang Ditakutkan Berkobar oleh Israel

Senin 19-Maret-2018

Tiga bulanberlalu tahun ini setiap bulan selalu terjadi aksi spektakuler di Tepi Barat. Yangmenewaskan tentara Zionis dan pemukim Yahudi dan faktor persekutuan dariketiganya adalah Tepi Barat Utara.

Terjadinya aksi-aksisecara beruntun di utara Tepi Barat meski sebagian besarnya adalah aksi-aksiindividu namun memicu ketakutan dinas keamanan Zionis yang sangat tahu apaarti memasuki utara Tepi Barat dengan sebuah kekuatan dalam perlawanan denganbentuknya yang terorganisis atau individu.

Di utara TepiBarat tersedia sejumlah faktor yang memungkinkan dilakukan aksi-aksi yangmenarget para pemukim Yahudi yang bergerak di jalan-jalan antar kota dan desadan menimbulkan kerugian di kalangan mereka.

Kalangan keamananZionis takut keberhasilan aksi-aksi yang dilakukan para pejuang perlawanandengan menggunakan sarana sederhana dalam menimbulkan kerugian manusia dikalangan tentara Zionis dan pemukim Yahudi dengan sendirinya bisa mendorong oranglain melakukan aksi-aksi serupa bahkan oleh mereka yang tidak memiliki masalalu keamanan.

Skenario inimenjadi tantangan keamanan besar bagi penjajah Zionis dan membuat para pemukimYahudi kehilangan rasa aman. Barangkali ini yang menjadi tafsir ancaman yangdilontarkan para pemimpin penjajah Zionis pasca aksi penabrakan di Barta&rsquoa diantaranya adalah ancaman yang akan mengeksekusi mati pelaku aksi Ala Qabhadan menghancurkan rumah keluarganya.

KobaranPerlawanan

Enam propinsidi wilayah utara Tepi Barat merupakan wilayah yang pada penduduk dan punyabobot demografi sanga besar yang berdampak pada besarnya aksi perlawanan. Di dekade-dekasilalu wilayah ini memiliki peran yang tidak bisa disembinyikan dalam mengobarkanapi intifadhah dan mobilisasi masyarakat.

Di pertengahantahun 1990-an muncul aksi-aksi syahid paling sengit dari wilayah utara Tepi Baratyang mengguncang entitas penjajah Zionis. Di antaranya adalah aksi pembalasanatas pembantaian di masjid Ibrahimi serta aksi-aksi pembalasan setelahnyaakibat pembunuhan Ir. Yahya Ayyasy.

Bersamaan denganmeletusnya intifadhah al-Aqsha tahun 2000 tumpahan darah tak pernah berhenti dalamkonfrontasi yang meletus setiap hari di wilayah utara Tepi Barat selain diseluruh wilayah Palestina sebagai bahan bakar kelangsungan intifadhah dan demimencegah intifadhah padam seperti aksi-aksi sebelumnya.

Dengan memasukiintifadhah al-Aqsha sebagai babak perlawanan terorganisir wilayah utara TepiBarat memiliki peran pioner dalam hal ini. Selama setahun setengah telah mempersembahkanaksi-aksi syahid terbesar. Yang paling spektakuler adalah akdi Hotel Barak padatahun 2002 yang menjadi fakto penentu pendudukan kembali Tepi Barat melaluiapa yang disebut &ldquopagar keamanan&rdquo.

Para pemimpin penjajahZionis dan pejabat militernya telah lama mengeluhkan dilema keamanan yang adadi wilayah utara Tepi Barat khususnya Nablus dan Jenin yang oleh Sharondigambarkan sebagai “sumber terorisme&rdquo dan keduanya telah mengalami akibatterbesar berupa kejahatan yang dilakukan penjajah Israel melalui operasi “pagarkeamanan”.

Pada tahun2015 terjadi aksi Beit Furik yang menewaskan dua pemukim Yahudi dekatpermukiman Yahudi Itamar di timur Nablus yang kemudian mengobarkan perang aksiindividu yang dikenal dengan &ldquoIntifadhah al-Quds&rdquo yang sama sekarang terusberlangsung meski intensitasnya fluktuatif kadang terjadi eskalasi sengit dankadang mereda.

Berbagai caraditempuh dinas keamanan Zionis untuk melumpuhkan badai perlawanan di Tepi Baratsecara umum yang secara khusus nampak difokuskan di wilayah utara. Berkisar antaracara-cara kekerasan biasa dan cara-cara tidak langsung dan bertujuan untukmengalihak perhatian generasi muda dari persoalan bangsa dan tanah airnya.

MenekanKesadaran Perlawanan

Banyak pengamatsepakat bahwa tujuan terpenting operasi &ldquopagar keamanan&rdquo (selaian faktor balasdendam dan tujuan-tujuan militer) adalah menekan kesadaran perlawanan rakyatPalestina dengan sengaja melakukan kejahatan paling brutal di wilayah utaraTepi Barat agar membuat jera di kota-kota lainnya.

Adapun cara-caratidak langsung adalah dengan menenggelamkan para pemua melalui fasilitas danpencabutan larangan keamanan yang belakangan ini menjadi semacam kampanya yangdiumumkan oleh koordinator pemerintah Zionis Yoav Mordechai dan menargetkawasan dan sektor yang dikenal sebagai pelindung para pejuang perlawananseperti kamp pengungsi Balatah dan Universitas an-Najah di Nablus.

Aksi-aksiperlawanan di wilayah utara Tepi Barat yang terjadi selama beberapa bulanterakhir menimbulkan tanda tanya sejauh mana keberhasilan penjajah Zionisdalam memadamkan api perlawanan. Sama persis seperti kondisi perlawanan Palestinasecara umum. Jika di suatu daerah hampir-hampit tidak ada ruang maka menguatdi daerah yang lainnya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied