Analis politikAiman Rafati menyoroti sejumlah catatan terkait dengan kunjungan PM PemerintahKonsensis Palestina Rami Hamdalah di Gaza yang kemudian rombongannyamengalami serangan ledakan. Dia menegaskan bahwa waktu kunjungan dan tujuannyamembuka pintu sejumlah tanda tanya.
Rafatimengatakan bahwa pengumuman soal kunjungan Hamdalah ini mendadak. Belum adapreseden bahwa perdana menteri datang untuk membuka proyek-proyek di Gaza. Yangada selalu menteri pekerjaan umum yang mewakili perdana menteri.
Diamenambahkan &ldquoYang aneh kunjungan ini bertujuan untuk membuka stasiundesalinasi dan sejak awal belum diumumkan adanya pertemuan dengan Hamas diGaza. namun masalah ini diketahui hanya beberapa jam setelah diumumkannyakunjungan bahwa di antaranya meliputi pertemuan dengan pimpinan Hamas dandelegasi keamanan Mesir.&rdquo
Dari awalpertanyaannya adalah kenapa Kepala Intelijen Majed Faraj bersama PM Hamdalahuntuk membuka stasiun desalinasi air di Gaza?
Lebih lanjutdia mempertanyakan &ldquoBagaimana lagi dengan televisi Palestina dan kantor beritapemerintah Wafa yang dinilai sebagai pengekot media dan urutan paling buncitdalam kecepatan menyampaikan berita bagaimana bisa menyiarkan berita inidengan sangat cepat dan terdepan? Bisa saja hal ini didapatkan alasanpembenaran bahwa salah seorang rombongan menghubungi mereka bisa jadi Hamdalahatau direktur kantonya. Namun yang aneh liputan fokus membesar-besarnyaperistiwa ini dan menuduh Hamas bertanggung jawab dengan cara yang sama seakanberita sudah disiapkan sebelumnya.&rdquo
Rafati menutupanalisanya dengan mengatakan &ldquoMasalah lain kepergian delegasi dari Jalur Gazadengan secepat ini adalah bukti telah telah terwujud tujuan kunjungan ini ditengah-tengah fakta adanya tekanan Mesir untuk menciptakan soluli bagipenyelesaian para pegawai di Jalur Gaza secara prinsipil.&rdquo (was/pip)