Front Kerakyatan untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengumumkanpihaknya tidak akan ambil bagian dalam sidang Majelis Nasional yang dijadwalkanakan digelar pada akhir April mendatang di kota Ramallah. Ia menganggapnya dewantersebut tidak dalam bingkai persatuan.
Anggota biro politik Front Kerakyatan Rabah Muhannadalam sebuah wawancara khususnya dengan Quds Press Rabu (14/3) mengatakan &ldquoKamitidak akan menghadiri sidang Majelis Nasional. Dengan alasan yang sama kamijuga tidak hadir dalam pertemuan sentral Organisasi Pembebasan Palestina tahun2005 karena menganggap bukan &ldquoDewan Persatuan&rdquo.
Muhanna mengatakan front kerakyatan sedang membahastentang Dewan Nansional Persatuan yang dapat menyatukan semua elemen berkontribusipada majelis nasional serta memberikan peran signifikan secara nasionalmendukungnya dan membawa ke masa depan serta melindungi Palestina dari bahayayang dihadapinya.
Dia menambahkan institusi Front memutuskan untuk tidakberpartisipasi dalam sidang Majelis Nasional berikutnya. “Kami akanmenginformasikan hal ini kepada semua faksi Palestina tentang keputusan initermasuk kepada gerakan Fatah.
Kami juga telah memberitahukan hal ini kepada gerakan Hamasdalam kami dengan kepala biro politiknya Ismail Haniyeh. Kami berdiskusidengannya dan juga para pimpinan Hamas lainya tentang perkembangan terbaru Palestinatermasuk rekonsiliasi nasional dan bahaya yang melanda Palestina.”
Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina dibawah kepemimpinan Mahmoud Abbas baru-baru ini memutuskan untuk membentukDewan Nasional Palestina pada 30 April mendatang.
Dewan Nasional adalah parlemennya Organisasi PembebasanPalestina (PLO) yang didirikan pada tahun 1948 beranggotakan perwakilan rakyatPalestina di dalam dan di luar negeri yang sudah pensiun atau mengundurkan diridari parlemen dan faksi-faksi Palestina kecuali Hamas dan Jihad Islam.
Sidang terakhir Dewan Nasional Palestina diadakan diJalur Gaza pada tahun 1996 diikuti seluruh anggotanya diadakan di Ramallahpada tahun 2009.
Sementara itu elemen Palestina lainya termasuk Hamasdan Jihad Islam menolak untuk melakuukan pertemuan tersebut sampai dibentuknyakembali anggota Dewan Nasional yang baru yang dapat untuk mewakili semua faksiyang ada. (asy/pip)